Radartuban.jawapos.com – Proyek lanjutan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Tuban untuk tahun
ini batal dikerjakan. Pasalnya, hingga saat ini proyek multiyear yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) itu masih berkutat pada tahap lelang. Padahal, lelang sudah berlangsung sejak Agustus lalu. Sementara tahun anggaran 2022 tinggal menyisakan waktu kurang lebih dua bulan.
Sebab alasan itulah, mega proyek yang kewenangannya diambil alih Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen-PUPR) tersebut batal dilanjutkan tahun ini.
‘’Waktunya mepet (menjelang tutup tahun anggaran, Red),’’ kata Siska Yovina, Kepala Tata Usaha di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Jawa Timur (Tuban—Sadang—Lohgung), Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah 8 Surabaya kemarin (24/10).
Meski demikian, terang Siska—sapaan akrabnya, karena proyek yang semula dikerjakan pemerintah daerah ini menggunakan sistem tahun anggaran berjalan, sehingga proses lelang tetap berjalan. Saat ini terang dia, lelang proyek memasuki tahap evaluasi. Diperkirakan, proses lelang baru tuntas pada awal November nanti.
‘’Sehingga tidak memungkinkan (pengerjaan, Red) dimulai tahun ini,’’ ujarnya.
Setelah ada pemenang, lanjut perempuan asal Blitar ini, nantinya rekanan melakukan cek lokasi untuk menentukan mekanisme dan teknis pengerjaan.
‘’Seperti pengukuran lahan proyek, penentuan tempat logistik proyek, mencari tempat berkantor, hingga mencari mess bagi para pekerja dan sebagainya,’’ katanya, dan tidak harus menunggu tahun depan.
Usai penentuan mekanisme dan teknis pengerjaan proyek rampung, alumni Politeknik Brawijaya (sekarang Politeknik Negeri Malang) ini mengutarakan, tahapan pengerjaan konstruksi baru bisa dimulai. Targetnya awal 2023.
‘’Sifatnya multiyear. Mulai 2022 hingga 2024 mendatang,’’ katanya.
Namun, berapa panjang jalan yang akan dikerjakan tahun depan, perempuan yang juga pernah menjadi wartawan kampus ini mengatakan, perihal panjang jalan yang akan dikerjakan di tahun anggaran 2023 belum bisa ditentukan.
Menurutnya, penentuan soal seberapa panjang jalan akan dibangun baru dibuka dan dibahas secara khusus dalam kontrak proyek November nanti.
‘’Yang pasti, pada 2024 mendatang JLS akan sudah tuntas hingga akhir. Semua lengkap dua sisi. Tidak ada yang satu sisi lagi,’’ tandasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada 2022 ini pembangunan JLS telah diputuskan dilanjut dengan mekanisme multiyear. Pemrakarsanya pemerintah pusat melalui Kemen PUPR. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 137,5 miliar. Bersumber dari APBN.
Untuk diketahui, saat ini ruas JLS belum dibangun adalah ruas sisi utara sepanjang 6 km. Membujur dari Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding (persisnya di dekat Masjid An-Nuur) hingga perempatan SMPN 4 Tuban.
Syahdan, sebab disambungkannya JLS dengan jalan nasional Tuban—Semarang, ruas JLS belum tergarap bertambah 3 km (dua sisi yakni barat dan timur). Sambungan antara JLS dengan jalur pantura tersebut tak lain Jalan Soekarno—Hatta yang akan dirombak. (sab/tok)