28.7 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Waspada, Angin Kencang Diprediksi hingga Beberapa Hari ke Depan

spot_img

TUBAN, Radar Tuban –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban kemarin (25/1) siang sekitar 15.00 kembali mengeluarkan peringatan dini. Kali ini terkait angin kencang yang melanda hampir merata di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Penyebabnya, munculnya area tekanan angin rendah di selatan Pulau Jawa.

Kepala BMKG Tuban Zem Irianto Padma mengatakan, angin kencang itu disebabkan munculnya low pressure area yang lokasinya di dekat Pulau Jawa. Tercatat, kecepatan angin tertinggi di Tuban mulai 28–30 knot atau berkisar 50 kilometer per jam. Titik kecepatan angin di atas rata-rata itu terpantau di sekitar Kecamatan Jenu mulai dari pukul 13.00 hingga 15.00. ‘’Berlangsung secara berkala selama dua atau tiga hari ke depan,’’ kata dia kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin.

Baca Juga :  Sepanjang 2021, Surplus Neraca Perdagangan Kembali Cetak Rekor Tertinggi

Pejabat kelahiran Papua ini mengatakan, sebagai gambaran, kecepatan angin di Tuban rata-rata 0–15 knot saat normal. Artinya kecepatan angin yang terjadi karena fenonema alam tersebut dua kali lebih kencang dari hari biasanya. Angin ini berpotensi lebih berbahaya jika turun bersamaan dengan hujan deras. ‘’Sumber angin dari low pressure area yang lokasinya dekat Australia,’’ katanya menyampaikan penyebab angin kencang.

Lebih lanjut Zem menyampaikan, dari pantauan radar BMKG, kemarin terlihat awan cumulonimbus cukup tebal di sekitar langit Tuban dan Bojonegoro. Hal ini yang memicu angin kencang dan menyebabkan puting beliung selama beberapa hari ke depan. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk menjauhi pohon atau tiang yang usianya sudah tua. Sebab kecepatan angin sekencang itu dapat merobohkan apa saja yang sudah lapuk. ‘’Tetap waspada saat terjadi angin kencang,’’ imbaunya. (yud/tok)

TUBAN, Radar Tuban –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban kemarin (25/1) siang sekitar 15.00 kembali mengeluarkan peringatan dini. Kali ini terkait angin kencang yang melanda hampir merata di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Penyebabnya, munculnya area tekanan angin rendah di selatan Pulau Jawa.

Kepala BMKG Tuban Zem Irianto Padma mengatakan, angin kencang itu disebabkan munculnya low pressure area yang lokasinya di dekat Pulau Jawa. Tercatat, kecepatan angin tertinggi di Tuban mulai 28–30 knot atau berkisar 50 kilometer per jam. Titik kecepatan angin di atas rata-rata itu terpantau di sekitar Kecamatan Jenu mulai dari pukul 13.00 hingga 15.00. ‘’Berlangsung secara berkala selama dua atau tiga hari ke depan,’’ kata dia kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin.

Baca Juga :  KJRI Johor Bahru Fasilitasi Kepulangan WNI yang Mengaku Disiksa Majikannya

Pejabat kelahiran Papua ini mengatakan, sebagai gambaran, kecepatan angin di Tuban rata-rata 0–15 knot saat normal. Artinya kecepatan angin yang terjadi karena fenonema alam tersebut dua kali lebih kencang dari hari biasanya. Angin ini berpotensi lebih berbahaya jika turun bersamaan dengan hujan deras. ‘’Sumber angin dari low pressure area yang lokasinya dekat Australia,’’ katanya menyampaikan penyebab angin kencang.

Lebih lanjut Zem menyampaikan, dari pantauan radar BMKG, kemarin terlihat awan cumulonimbus cukup tebal di sekitar langit Tuban dan Bojonegoro. Hal ini yang memicu angin kencang dan menyebabkan puting beliung selama beberapa hari ke depan. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk menjauhi pohon atau tiang yang usianya sudah tua. Sebab kecepatan angin sekencang itu dapat merobohkan apa saja yang sudah lapuk. ‘’Tetap waspada saat terjadi angin kencang,’’ imbaunya. (yud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img