TUBAN, Radar Tuban – Kepercayaan menikah di malam songo atau sembilan Ramadan yang jatuh 30 April mendatang sangat kental di wilayah selatan Tuban. Terbukti, di Bulan Suci ini kecamatan di wilayah tersebut memiliki pendaftar terbanyak.
Data Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Binmas) Kemenag Tuban mencatat jumlah total pendaftar hingga kemarin (25/4) berjumlah 391 pasangan atau bertambah 95 pasangan jika merujuk data 10 April lalu.
Dari data tersebut pendaftar tertinggi berasal dari lima kecamatan di wilayah selatan. Meliputi Soko 51 pendaftar, Rengel 43 pendaftar, Plumpang 44 pendaftar, Widang 31Â pendaftar, dan Semanding 30 pendaftar.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kasi Binmas Islam Kemenag Tuban Mashari menjelaskan, tradisi menikah di malam sembilan Ramadan masih sangat kuat di Tuban. Dari pantauannya, peningkatan tersebut bukan tahun ini saja, namun setiap tahun pendaftarnya cenderung naik.
Dia menyampaikan, pendaftar dari wilayah barat cenderung paling sedikit. Kecamatan Kenduruan misalnya hanya 3 pendaftar, Jatirogo 10 pendaftar, Senori 11 pendaftar, dan Bangilan 10 pendaftar.
Mashari mengatakan, menikah di malam sembilan Ramadan menyangkut tradisi. Dipercaya menikah malam sembilan memiliki keistimewaan tersendiri, yakni tidak perlu hitung-hitungan weton. Begitu juga terkait keyakinan nogodino dan hitungan lain.
‘’Tradisi malam sembilan itu hari yang istimewa, semuanya baik tanpa hitungan apa pun,’’ beber alumni pascasarjana Unisla Lamongan itu.
Karena tingginya pendaftar nikah di malam sembilan, kata Mashari, Kantor Urusan Agama (KUA) di setiap kecamatan telah memberikan jadwal kepada masing-masing calon pengantin (catin). Terlebih, akad nikah harus dilangsungkan di malam itu juga. (fud/ds)