Hasan menyebut banyaknya kunjungan wisatawan ke Pantai Kelapa pada musim libur Lebaran tahun ini tidak memberi pengaruh besar bagi puluhan pedagang yang melapak di objek wisata tersebut.
‘’Para wisatawan rata-rata membawa bekal dari rumah. Pembelian ma kanan—minuman yang dijaja kan pedagang setempat tak terlalu banyak,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (25/4).
Terkait kondisi tersebut, terang pria yang juga aparatur sipil negara (ASN) Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata Tuban itu, pihaknya tak bisa berbuat banyak.
Hasan menegaskan, kenyamanan para wisatawan merupakan prioritas. Kendati transaksi wisatawan dan pedagang setempat tak banyak, pembelian tetap ada.
‘’Bukan nihil sama sekali,’’ ujarnya.
Dia memerkirakan melimpahnya kunjungan wisatawan di Pantai Kelapa bertahan hingga akhir pekan ini.
Untuk menciptakan situasi di Pantai Kelapa kondusif dan nyaman bagi wisatawan,
pria yang juga wakil ketua Pokdarwis Kabupaten Tuban itu, mengatakan, pihaknya menerjunkan seluruh karyawan plus sejumlah pekerja lepas. Total 30 personel.
Ketua Pokdarwis Air Terjun Nglirip Multazam Dawud mengatakan hal serupa. Tazam sapaannya, mengemukakan, sejak Minggu (23/4) hingga kemarin (25/4), obyek wisatanya diserbu hampir 10 ribu wisatawan.
Dengan harga tiket masuk Rp 10 ribu per orang, pendapatan yang diraup hampir mendekati Rp 100 juta.
‘’Membeludaknya wisatawan dimulai H+1 Idul Fitri atau Minggu (23/4) itu,’’ ungkapnya.
Pria yang juga ketua Pokdarwis Kabupaten Tuban itu melanjutkan, ribuan wisatawan yang mengun jungi wisata air terjun di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan tersebut rata-rata rombongan keluarga. Mereka berasal dari ber bagai daerah.
‘’Tuban dan sekitar nya tetap mendominasi,’’ ujarnya. (sab/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.