RADAR TUBAN – Nelayan Tuban perlu waspada. Mulai Selasa (25/7/2023) hingga Sabtu (29/7/2023) mendatang, perairan laut Bumi Ronggolawe sedang tidak bersahabat. Pemicunya, selama lima hari tersebut gelombang laut diperkirakan meninggi.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban Zem Irianto Padma mengatakan, kondisi perairan Laut Jawa selama lima hari ke depan diterpa gelombang tinggi. Bahkan, dia menyebut tinggi gelombang bisa mencapai dua meter. Karena itu, Zem, sapaannya, mengimbau kepada para nelayan tak melaut untuk sementara. Terutama nelayan berperahu atau berkapal kecil.
Alumni Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Indonesia itu mengatakan, kondisi cuaca yang tidak bersahabat menjadi ancaman serius bagi perahu atau kapal kecil yang nekat melaut.
Zem menerangkan, gelombang tinggi tersebut dipicu dari angin di perairan setempat yang berembus lebih kencang dibanding biasanya.
Untuk memastikan perkembangan kondisi perairan Laut Jawa selama beberapa hari ke depan, pria yang pernah bertugas di BMKG Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya itu mengimbau kepada para nelayan untuk berkoordinasi dengan rukun nelayan (RN) masing-masing kecamatan. ”Informasi update kondisi laut selalu disampaikan kepada pengurus RN,” ujarnya. (sab/ds)
—————————————————————-
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
RADAR TUBAN – Nelayan Tuban perlu waspada. Mulai Selasa (25/7/2023) hingga Sabtu (29/7/2023) mendatang, perairan laut Bumi Ronggolawe sedang tidak bersahabat. Pemicunya, selama lima hari tersebut gelombang laut diperkirakan meninggi.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban Zem Irianto Padma mengatakan, kondisi perairan Laut Jawa selama lima hari ke depan diterpa gelombang tinggi. Bahkan, dia menyebut tinggi gelombang bisa mencapai dua meter. Karena itu, Zem, sapaannya, mengimbau kepada para nelayan tak melaut untuk sementara. Terutama nelayan berperahu atau berkapal kecil.
Alumni Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Indonesia itu mengatakan, kondisi cuaca yang tidak bersahabat menjadi ancaman serius bagi perahu atau kapal kecil yang nekat melaut.
Zem menerangkan, gelombang tinggi tersebut dipicu dari angin di perairan setempat yang berembus lebih kencang dibanding biasanya.
Untuk memastikan perkembangan kondisi perairan Laut Jawa selama beberapa hari ke depan, pria yang pernah bertugas di BMKG Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya itu mengimbau kepada para nelayan untuk berkoordinasi dengan rukun nelayan (RN) masing-masing kecamatan. ”Informasi update kondisi laut selalu disampaikan kepada pengurus RN,” ujarnya. (sab/ds)
- Advertisement -
—————————————————————-
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.