RADAR TUBAN – Hari pertama Pameran Bursa Kerja yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Tuban di Hotel Mustika, Rabu (26/7) mendapat antusias luar biasa dari masyarakat.
Sejak resmi dibuka Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky tepat pada pukul 09.00, Hall Room Hotel Mustika langsung berjubel para pencari kerja.
Pantauan Jawa Pos Radar Tuban, stan yang ditempati 29 perusahaan dari Tuban dan kota sekitar penuh pengunjung yang berminat mencari kerja.
Tingginya antusias masyarakat tersebut menjadi potret efektivitas penyerapan tenaga kerja.
‘’Event ini (pameran bursa kerja, Red) semoga dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, agar banyak tenaga kerja yang terserap, sehingga dapat menekan angka pengangguran di Tuban,’’ ujar Mas Lindra—sapaan akrab bupati–saat membuka kegiatan tersebut.
Tahun ini, terang Mas Lindra, bursa kerja yang dibuka sebanyak 2.244 lowongan dari 76Â formasi yang berasal 29 perusahaan. Jumlah lowongan ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 1.500 lowongan.
‘’Selain jumlah lowongan yang meningkat dibanding tahun lalu. Tahun ini, antusiasme masyarakat juga luar biasa tinggi,’’ tuturnya.
Tingginya antusiasme pencari kerja tersebut, terang Mas Lindra, tidak lepas dari waktu dan konsep pameran yang berbeda tahun ini.
‘’Tahun ini, pameran kita laksanakan berdekatan dengan waktu kelulusan. Sedangkan tahun lalu jaraknya terlalu jauh (antara momen kelu lusan dengan kegiatan pameran bursa kerja, Red),’’ terang bupati termuda sepanjang sejarah pemerintahan Tuban itu.
Lebih lanjut, Mas Lindra menyampaikan, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban, angka pengangguran di Tuban cukup banyak.
Data terakhir pada 2022 lalu, misalnya. Terdata sebanyak 31.879 orang pengangguran dari angkatan kerja 702.600 orang.
‘’Karena itu, kami terus menggandeng investor untuk menyebarkan informasi peluang kerja kepada pencari kerja,’’ imbuhnya, dan perlahan menunjukkan hasil optimal.
Tak kalah pentingnya, terang bupati berzodiak Aries itu, ketika peluang pekerjaan disampaikan harus ada kesamaan keinginan dari perusahaan dengan sumber daya manusia (SDM) yang ada.
Sehingga, terang Mas Lindra, pihaknya meminta kepada Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Tuban untuk dilakukan pelatihan terlebih dulu. Dan pelatihannya harus bagus atau yang mahal.