Radartuban.jawapos.com – Selain dari pemerintah pusat, pemberian bantuan langsung tunai (BLT) kepada para pekerja menyusul naiknya harga bahan bakar minyak minyak (BBM) pada September lalu, juga dilakukan pemerintah daerah. Salah satunya kepada pekerja di sektor perhubungan, yakni para sopir angkutan umum.
‘’Hingga saat ini, para sopir yang terverifikasi menerima BLT BBM jumlahnya 678 orang,’’ ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Bambang Irawan kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (26/11).
Bambang menyebut, jumlah sopir angkutan umum penerima BLT BBM itu didapat setelah pihaknya berkoordinasi dengan badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) dan dinas sosial pemberdayaan perempuan perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat desa (dinsos-P3APMD).
‘’Pada prinsipnya, penerima BLT BBM ini adalah para sopir yang tidak termasuk sasaran bansos-bansos lain,’’ jelasnya,
Kepala dinas asal Lamongan ini meneruskan, besaran BLT BBM yang akan diberikan kepada para sopir angkutan umum sebesar Rp 459 ribu. Nominal tersebut merupakan akumulasi dari tiga kali Rp 150 yang dijatahkan kepada para sopir angkutan umum pada Oktober, November, dan Desember.
‘’Untuk pencairannya, dalam waktu dekat ini melalui Kantor Pos,’’ imbuh pejabat yang juga Ketua Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) Tuban itu.
Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan DLHP Tuban Imam Isdarmawan menambahkan, 678 orang yang bakal menerima BLT BBM itu merupakan para anggota paguyuban angkutan umum yang dipayungi Organisasi Angkutan Darat (Organda) Tuban. Di antaranya, paguyuban sopir angkutan kota, mobil penumpang umum, ojek online, bus, travel, hingga angkutan keliling milik budan usaha milik daerah (BUMD).
Pejabat asal Bojonegoro ini berharap, para sopir angkutan umum yang bakal menerima BLT BBM dalam waktu dekat ini benar-benar memperuntukkannya secara bijak.
Bisa untuk perawatan kendaraan usaha yang kemungkinan ludes sebab dipergunakan untuk membeli BBM yang mengalami kenaikan harga sejak awal September lalu itu.
‘’Pokoknya, (BLT BBM, Red) harus dimanfaatkan sebagaimana mestinya,’’ pungkas almuni Sekolah Tinggi Transportasi Darat itu. (sab/tok)