Terpilih Aklamasi sebagai Rais Ifadliyah Idaroh Wustha Jatman Jatim
Radartuban.jawapos.com – “Inna lillahi wa inna illaihi rajiun. Orang itu akan diuji dengan sesuatu yang tidak disenangi.”
Itulah kalimat pertama yang diutarakan KH Fathul Huda usai dipilih secara aklamasi sebagai Rais Ifadliyah Idaroh Wustha Jam’iyyah Ahlit Thariqoh Al Mu’tabarah An Nahdliyah (Jatman) Jawa Timur masa khidmat 2023-2028 hasil musyawarah Idaroh Wustho (Musda), Minggu (26/2).
Dalam Musda yang berlangsung di Ponpes Bahrul Huda, Jalan Letda Sucipto tersebut, Kiai Huda tidak menyangka dirinya bakal dipilih oleh musyawirin sebagai Rais Idaroh Wustha Jatman.
Sejak awal pengasuh Ponpes Bahrul Huda ini menyatakan tidak ada keinginan menjadi pengurus Jatman, apalagi rais.
‘’Karena saya merasa tidak pantas dan tidak layak,’’ tutur Kiai Huda, ‘’namun ini perintah dari para Kiai Mursyid di dalam Ahwa secara langsung, maka amanah ini akan saya jalankan sekuat tenaga dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan,’’ tambahnya.
Bupati Tuban dua periode (2011-2021) dipilih oleh sembilan mursyid thariqah anggota tim formatur Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa), yakni Kiai Tholib (Mojokerto), Kiai Nasruddin (Madiun), Gus Robet (Madiun), Kiai Sholihin (Malang), Kiai Imam Buchori (Jember), Moch Yusuf Afandy (Lamongan), Kiai Mulyadi Rodhi (Banyuwangi), Habib Ahmad bilfsqih (Pamekasan), dan Kiai Kusnan Ali (Pengurus Wustho Demesioner).
Terpilih Aklamasi sebagai Rais Ifadliyah Idaroh Wustha Jatman Jatim
Radartuban.jawapos.com – “Inna lillahi wa inna illaihi rajiun. Orang itu akan diuji dengan sesuatu yang tidak disenangi.”
Itulah kalimat pertama yang diutarakan KH Fathul Huda usai dipilih secara aklamasi sebagai Rais Ifadliyah Idaroh Wustha Jam’iyyah Ahlit Thariqoh Al Mu’tabarah An Nahdliyah (Jatman) Jawa Timur masa khidmat 2023-2028 hasil musyawarah Idaroh Wustho (Musda), Minggu (26/2).
Dalam Musda yang berlangsung di Ponpes Bahrul Huda, Jalan Letda Sucipto tersebut, Kiai Huda tidak menyangka dirinya bakal dipilih oleh musyawirin sebagai Rais Idaroh Wustha Jatman.
Sejak awal pengasuh Ponpes Bahrul Huda ini menyatakan tidak ada keinginan menjadi pengurus Jatman, apalagi rais.
- Advertisement -
‘’Karena saya merasa tidak pantas dan tidak layak,’’ tutur Kiai Huda, ‘’namun ini perintah dari para Kiai Mursyid di dalam Ahwa secara langsung, maka amanah ini akan saya jalankan sekuat tenaga dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan,’’ tambahnya.
Bupati Tuban dua periode (2011-2021) dipilih oleh sembilan mursyid thariqah anggota tim formatur Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa), yakni Kiai Tholib (Mojokerto), Kiai Nasruddin (Madiun), Gus Robet (Madiun), Kiai Sholihin (Malang), Kiai Imam Buchori (Jember), Moch Yusuf Afandy (Lamongan), Kiai Mulyadi Rodhi (Banyuwangi), Habib Ahmad bilfsqih (Pamekasan), dan Kiai Kusnan Ali (Pengurus Wustho Demesioner).