TUBAN, Radar Tuban – Rencana penutupan kembali Jembatan Glendeng menjelang mudik Lebaran menyusul hasil kajian teknis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur masih mengambang. Hingga saat ini rencana tersebut urung ada kepastian.
Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH
Hub) Tuban Imam Isdarmawan mengemukakan, perihal rencana penutupan jembatan yang menghubungan Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban dan Desa Kalirejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro tersebut, sejauh ini belum ada koordinasi bersama forum lalu lintas.
‘’Terkait rencana penutupan Jembatan Glendeng, kami (forum lalu lintas, Red) masih menunggu koordinasi dari DPUPR-PRKP (dinas pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahaan rakyat dan kawasan permukiman),’’ kata Imam, sapaan akrabnya.
Ditegaskan Imam, selama belum ada koordinasi dan diputuskan dalam forum lalu lintas, institusinya tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penutupan. Sebab itu, terang Imam, DLH Hub bersama Polres pun kebingungan ketika ditanya terkait rencana penutupan kembali Jembatan Glendeng.
‘’Apakah jadi ditutup atau tidak, kami belum berani menjawab,’’ terang pria kelahiran
Bojonegoro itu.
Karena sejauh ini tidak ada koordinasi bersama forum lalu lintas, Imam pun menduga kondisi Jembatan Glendeng masih baik-baik saja.
‘’Karena tidak ada koordinasi, saya menganggap kondisinya (jembatan Glendeng, Red) baik. Beberapa hari lalu saya lewat, juga masih tampak baik-baik saja,’’ imbuhnya.
Kepala DPUPR-PRKP Tuban Agung Supriyadi ketika dikonfirmasi terkait rencana penutupan kembali Jembatan Glendeng yang sempat muncul ke permukaan, belum bisa memberikan jawaban pasti. Pun saat ditanya, apakah jembatan akan tetap dibuka selama arus mudik Lebaran, pihaknya juga belum bisa memberikan kepastian.
‘’Belum, Mas,’’ jawabnya singkat seakan mengambang.
Sebagaimana diketahui, DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur memberikan rekomendasi kepada DPUPR PRKP bahwa kondisi Jembatan Glendeng sudah mengkhawatirkan apabila terus-terusan menahan beban berat. Karena itu, DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur merekomendasi untuk dilakukan penutupan demi keselamatan bersama.
Namun, sejauh ini rekomendasi tersebut masih mengambang. (fud/tok)