27.9 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Gubernur Khofifah: Bukti Pesantren Berdaya dalam Kemajuan Ekonomi Daerah

Berhasil Ciptakan 4.125 Lapangan Kerja, EKO-TREN Jatim Raih Top 45 KIPP 2022

spot_img

SURABAYA – 28 JULI 2022 Berbagai keberhasilan dan capaian sukses diwujudkan Pemprov Jatim melalui inovasi Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren (EKO-TREN) yang dikembangkan Dinas Koperasi dan UMKM. Salah satunya ialah mewujudkan 4.125 lapangan kerja dan menurunkan jumlah penduduk miskin pada maret 2021 sebesar 13.240 orang.

Atas berbagai pencapaian itu, EKO-TREN berhasil masuk dalam Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022 Kategori Umum yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Hal itu diumumkan melalui kanal Youtube Kementerian PANRB Kamis (28/7) pagi.

Atas prestasi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa ini bukti pesantren berdaya saing dan telah berkontribusi pada perekonomian daerah. Melalui EKO-TREN, Pemprov Jatim berupaya mendorong perekonomian inklusif dengan pendekatan pemberdayaan santri, alumni dan masyarakat di lingkungan Pesantren.

“Alhamdulillah, Jawa Timur ini gudangnya pesantren. Capaian Top KIPP ini menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya sebagai penguat dalam pendidikan dan agama, namun juga penggerak kemandirian ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di masyarakat,” ucap Gubernur perempuan pertama Jatim itu di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (28/7).

Inovasi EKO-TREN ini dinilai telah memenuhi aspek penilaian yang meliputi ringkasan 5%, ide inovatif 20%, signifikansi 25%, kontribusi terhadap capaian TPB 5%, adaptabilitas 20%, keberlanjutan 20%, serta kolaborasi pemangku kepentingan.

Baca Juga :  Stop Informasi Sampah di Sosial Media!

Sejak dikembangkan, EKO-TREN juga berhasil mendongkrak peningkatan omzet usaha pesantren dari Rp 1,056 triliun menjadi Rp 4,798 triliun, serta peningkatan aset yang semula Rp 796 miliar menjadi Rp 3,92 triliun. Tak hanya itu, kontribusi kepada pesantren juga meningkat 30-75% dari kebutuhan operasional pondok pesantren.

Keberhasilan EKO-TREN bahkan telah direplikasi oleh 8 kabupaten/kota di Jatim. Antara lain Kota Madiun, Kabupaten Probolinggo, Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Blitar. Selain itu, EKO-TREN juga telah dikembangkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan.

“Inovasi ini tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah, media, akademisi, bisnis dan komunitas. Ini kemudian menjadi bentuk kerja bersama yang konkrit dan berkesinambungan. Jadi, mari kita samakan frekuensi untuk mensukseskan EKO-TREN agar lebih memberikan multiplier effect untuk kesejahteraan masyarakat,” tutur Khofifah.

Lebih lanjut, mantan Menteri Sosial RI itu mengatakan, keberhasilan EKO-TREN tak lepas dari 3 pilar. Pertama, Pesantrenpreneur atau pemberdayaan ekonomi pesantren melalui koperasi pondok pesantren dan badan usaha lainnya sebanyak 550 pondok pesantren.

Kedua, Santripreneur atau pemberdayaan santri menjadi entrepreneur melalui laboratorium kewirausahaan dan vokasional skill sebanyak 112.116 santri. Dan yang terakhir adalah Sosiopreneur atau pemberdayaan usaha alumni pesantren melalui sinergi dan kolaborasi dengan usaha ponpes dan masyarakat sebanyak 604 alumni pesantren.

Baca Juga :  Kasak-kusuk Seleksi PPIH Formasi Akomodasi: Nilai Rendah tapi Lolos

“Inovasi dalam hal layanan adalah kewajiban, update teknologi adalah keharusan. Dan inovasi ini yang mampu mengisi ruh percepatan layanan birokrasi. Maka saya berpesan untuk para ASN agar terus berinovasi memperbaiki layanan dan program untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” tutupnya.

Sebagai informasi, pendaftaran KIPP Tahun 2022 dimulai pada Maret-April 2022 dengan jumlah total pendaftar sebanyak 3.378 inovasi yang terbagi dalam inovasi kategori Umum dan Khusus. Dari jumlah pendaftar tersebut ditetapkan 230 finalis, dengan rincian 198 kategori Umum dan 32 Kategori Khusus.

Lalu pada 13 Juli 2022, Tim Panel Independen (TPI) melaksanakan Sidang Pleno untuk menentukan TOP 99 Kategori Umum dan TOP 15 Kategori Khusus. Setelahnya, dilakukan tahapan presentasi dan wawancara yang dilanjutkan dengan verifikasi lapangan.

Selain EKO-TREN, ada 10 inovasi pemerintah kabupaten/kota di Jatim yang juga masuk dalam TOP Inovasi Pelayanan Publik Terpuji KIPP 2022 di antaranya. Yakni GEMPUR JATIM dari BPOM, KAPITEN PASURUAN GETAS JUARA dari Kab. Pasuruan, BUMI KRAKSAAN dari Kab. Probolinggo, Homestay Naik Kelas dari Kab. Banyuwangi, SIPRAJA dari Kab. Sidoarjo, SMART GERDANA dari Kab. Trenggalek, SIP BANGET dari Kota Batu, Profit M-TECH dari Kota Madiun, ROTI 7 LAPIS dari Kota Surabaya, serta GEBRAKAN SUSI PASTI dari Kab. Lumajang. */Gd

SURABAYA – 28 JULI 2022 Berbagai keberhasilan dan capaian sukses diwujudkan Pemprov Jatim melalui inovasi Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren (EKO-TREN) yang dikembangkan Dinas Koperasi dan UMKM. Salah satunya ialah mewujudkan 4.125 lapangan kerja dan menurunkan jumlah penduduk miskin pada maret 2021 sebesar 13.240 orang.

Atas berbagai pencapaian itu, EKO-TREN berhasil masuk dalam Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022 Kategori Umum yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Hal itu diumumkan melalui kanal Youtube Kementerian PANRB Kamis (28/7) pagi.

Atas prestasi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa ini bukti pesantren berdaya saing dan telah berkontribusi pada perekonomian daerah. Melalui EKO-TREN, Pemprov Jatim berupaya mendorong perekonomian inklusif dengan pendekatan pemberdayaan santri, alumni dan masyarakat di lingkungan Pesantren.

“Alhamdulillah, Jawa Timur ini gudangnya pesantren. Capaian Top KIPP ini menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya sebagai penguat dalam pendidikan dan agama, namun juga penggerak kemandirian ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di masyarakat,” ucap Gubernur perempuan pertama Jatim itu di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (28/7).

- Advertisement -

Inovasi EKO-TREN ini dinilai telah memenuhi aspek penilaian yang meliputi ringkasan 5%, ide inovatif 20%, signifikansi 25%, kontribusi terhadap capaian TPB 5%, adaptabilitas 20%, keberlanjutan 20%, serta kolaborasi pemangku kepentingan.

Baca Juga :  Dorong Pertahankan Produksi Pangan, DPRD Tuban Kawal Perda LP2B

Sejak dikembangkan, EKO-TREN juga berhasil mendongkrak peningkatan omzet usaha pesantren dari Rp 1,056 triliun menjadi Rp 4,798 triliun, serta peningkatan aset yang semula Rp 796 miliar menjadi Rp 3,92 triliun. Tak hanya itu, kontribusi kepada pesantren juga meningkat 30-75% dari kebutuhan operasional pondok pesantren.

Keberhasilan EKO-TREN bahkan telah direplikasi oleh 8 kabupaten/kota di Jatim. Antara lain Kota Madiun, Kabupaten Probolinggo, Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Blitar. Selain itu, EKO-TREN juga telah dikembangkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan.

“Inovasi ini tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah, media, akademisi, bisnis dan komunitas. Ini kemudian menjadi bentuk kerja bersama yang konkrit dan berkesinambungan. Jadi, mari kita samakan frekuensi untuk mensukseskan EKO-TREN agar lebih memberikan multiplier effect untuk kesejahteraan masyarakat,” tutur Khofifah.

Lebih lanjut, mantan Menteri Sosial RI itu mengatakan, keberhasilan EKO-TREN tak lepas dari 3 pilar. Pertama, Pesantrenpreneur atau pemberdayaan ekonomi pesantren melalui koperasi pondok pesantren dan badan usaha lainnya sebanyak 550 pondok pesantren.

Kedua, Santripreneur atau pemberdayaan santri menjadi entrepreneur melalui laboratorium kewirausahaan dan vokasional skill sebanyak 112.116 santri. Dan yang terakhir adalah Sosiopreneur atau pemberdayaan usaha alumni pesantren melalui sinergi dan kolaborasi dengan usaha ponpes dan masyarakat sebanyak 604 alumni pesantren.

Baca Juga :  Berlomba-lomba Hidupkan Industri Kreatif di Tuban

“Inovasi dalam hal layanan adalah kewajiban, update teknologi adalah keharusan. Dan inovasi ini yang mampu mengisi ruh percepatan layanan birokrasi. Maka saya berpesan untuk para ASN agar terus berinovasi memperbaiki layanan dan program untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” tutupnya.

Sebagai informasi, pendaftaran KIPP Tahun 2022 dimulai pada Maret-April 2022 dengan jumlah total pendaftar sebanyak 3.378 inovasi yang terbagi dalam inovasi kategori Umum dan Khusus. Dari jumlah pendaftar tersebut ditetapkan 230 finalis, dengan rincian 198 kategori Umum dan 32 Kategori Khusus.

Lalu pada 13 Juli 2022, Tim Panel Independen (TPI) melaksanakan Sidang Pleno untuk menentukan TOP 99 Kategori Umum dan TOP 15 Kategori Khusus. Setelahnya, dilakukan tahapan presentasi dan wawancara yang dilanjutkan dengan verifikasi lapangan.

Selain EKO-TREN, ada 10 inovasi pemerintah kabupaten/kota di Jatim yang juga masuk dalam TOP Inovasi Pelayanan Publik Terpuji KIPP 2022 di antaranya. Yakni GEMPUR JATIM dari BPOM, KAPITEN PASURUAN GETAS JUARA dari Kab. Pasuruan, BUMI KRAKSAAN dari Kab. Probolinggo, Homestay Naik Kelas dari Kab. Banyuwangi, SIPRAJA dari Kab. Sidoarjo, SMART GERDANA dari Kab. Trenggalek, SIP BANGET dari Kota Batu, Profit M-TECH dari Kota Madiun, ROTI 7 LAPIS dari Kota Surabaya, serta GEBRAKAN SUSI PASTI dari Kab. Lumajang. */Gd

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img