Radartuban.jawapos.com – Puluhan event yang diselenggarakan Pemkab Tuban tahun ini tak hanya menjadi sarana rekreatif masyarakat, namun juga pendongkrak ekonomi.
‘’Itu berdasar kalkulasi tiap selesai event,’’ ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop UKM Perdag) Tuban, Agus Wijaya.
Dia memerkirakan, perputaran uang dalam setiap event yang digelar Pemkab Tuban nilainya selalu tembus Rp 50 juta.
Uang tersebut paling banyak berasal dari transaksi jual—beli antara pengunjung dengan usaha kecil mikro menengah (UMKM), baik UMKM di stan promosi maupun UMKM di luar stan promosi.
Sisanya, dari transaksi jasa yang muncul dari event. Mulai jasa transportasi hingga advertising.
‘’Banyaknya gelaran event Pemkab Tuban patut disambut baik. Ini memang langkah tepat untuk menggeliatkan perekonomian kecil dan menengah,’’ tegas mantan camat Montong itu.
Agus, panggilan akrabnya, melanjutkan, menggeliatnya perekonomian kecil dan menengah tentu menimbulkan efek bagus.
Selain mendongkrak perekonomian, juga menipiskan kesenjangan ekonomi. Dengan demikian, ekonomi kecil, menengah, dan besar adil merata.
Melalui event, kata dia, semua segmen ekonomi juga optimal dengan porsinya masing-masing.
Alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) itu mengungkapkan, berdasarkan data perputaran uang pada setiap event, dapat diketahui bahwa daya beli masyarakat Bumi Ronggolawe cukup tinggi.
Tingginya daya beli, kata Agus, menjadi perhitungan tersendiri bagi calon-calon pengusaha UMKM baru.
‘’Wirausahawan-wirausahawan baru bisa muncul. Mereka melayani daya beli masyarakat,’’ ujar mantan kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Tuban itu.
Karena formula Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dalam mengerek perekonomian kecil dan menengah melalui event membawa dampak positif, kata Agus, Pemkab Tuban berencana melanjutkan event tersebut tahun depan.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistika dan Persandian Tuban Arif Handoyo menyampaikan jika pada 2022 gelaran event skalanya kabupaten dan kecamatan, pada 2023 mendatang skalanya diperluas hingga desa.
‘’Jadi, nanti ada koordinasi dari pemdes, kecamatan, hingga kabupaten. Intinya saling berkolaborasi menggelar event,’’ tegasnya. (sab/ds)