Salah satu putra terbaik Tuban menjadi awak kapal pencari ikan Lu Peng Yuan Yu 028 yang tenggelam di Samudra Hindia pada 16 Mei lalu dan diperkirakan menewaskan seluruh awaknya. Dia adalah Riska Dwi Evendi, 27, warga Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Tuban.
SUARA pintu ruang tamu diketuk didengar Darmaji pada Kamis (18/5) sekitar pukul 16.00. Suara tok-tok tersebut kemudian dibarengi salam. Dia yang saat itu tidur bersama Suharwiwik, istrinya langsung terbangun.
Setelah pintu dibuka, beberapa orang yang memperkenalkan diri sebagai perwakilan dari sebuah perusahaan dari Kabupaten Tegal dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnkerin) Tuban tersebut membawa kabar duka.
Kabar tersebut membuat dia dan istrinya terhenyak; kapal Lu Peng Yuan Yu 028 tenggelam setelah diterjang badai pada 16 Mei di Samudra Hindia.
Semua awak kapal tenggelam. Kemungkinan terburuk semua ABK meninggal, termasuk Riska Dwi Evendi, 27, putra Darmaji.
Begitu mendengar kabar tersebut, sontak Suharwiwik menangis sejadi-jadinya. Dia tak menyangka anak keduanya yang selalu dinantikan kepulangannya tersebut menjadi korban tenggelamnya kapal ikan, tempatnya bekerja.
‘’Saya langsung shock dan nangis sejadi-jadinya, namanya anak,’’ tutur Darmaji kepada Jawa Pos Radar Tuban di rumahnya, Gang VI, Kelu rahan Sukolilo, Kecamatan Tuban kemarin (28/5).
Darmaji menceritakan, video call dengan putra kesayangannya pada 3 Mei lalu merupakan obrolan terakhir.
Ketika itu, Vendi, panggilan akrab Riska Dwi Evendi, menyampaikan keinginannya untuk pulang. Dia berencana pulang pada 22 Mei lalu. Itu setelah kapal yang diawaki berlayar dari Argentina, Afrika, dan terakhir di Korea. Kepulangan tersebut juga seiring berakhirnya kontrak kerjanya selama enam bulan.
Perbincangan terakhir dengan putranya tersebut sangat membekas bagi Darmaji dan keluarganya. Terlebih, Vendi menyampaikan keinginannya untuk membiayai hajatan khitanan adik bungsunya.