Kendati nun jauh di sana, Aceh tetap menjadi bagian dari Indonesia. Itu yang ditampilkan SMAN 5 Tuban pada Tuban Specta Night (TSN) Carnival, Sabtu (27/8). Suguhan tersebut sekaligus mempertegas siswa-siswi lembaga pendidikan ini mempunyai nasionalisme tinggi. Menerima dan mampu beradaptasi dengan ragam adat budaya.
Radartuban.jawapos.com – Sorak-sorai penonton meriuh ketika rombongan SMAN 5 Tuban diberangkatkan dari titik start TSN Carnival di depan Kantor Pemkab Tuban, Sabtu (27/8) malam. Rombongan yang terdiri dari 20 siswa-siswi yang sebagian besar mengenakan ulee balang dan menari saman serta diiringi lagu Bungong Jeumpa itu benar-benar berhasil memukau penonton.
Paling memukau lagi, senyuman para pelajar SMAN 5 Tuban yang menampilkan adat budaya Aceh itu terus ditebarkan sepanjang perjalanan.
Kepala SMAN 5 Tuban Ilham Basyori menuturkan, dirinya sangat bersyukur atas penampilan apik sekolahnya pada karnaval yang baru tahun ini digelar pada malam
hari tersebut.
Dia menyampaikan, eksplorasi adat budaya Aceh yang disuguhkan siswa-siswinya dalam TSN Carnival sangat totalitas. Para peserta karnaval juga berusaha menyuguhkan budaya Serambi Makkah tersebut secara utuh. Seolah mengusung dari Aceh.
‘’Kami menyiapkan para peserta karnaval dengan baik. Pelatihan dan pengarahan agar mereka menampilkan entitas adat budaya Aceh dengan baik,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Pendidik yang menakhodai lembaga pendidikan di Jalan Raya Bektiharjo, Kecamatan Semanding sejak September 2021 itu melanjutkan, selama latihan berlangsung, beberapa kendala dialami para pelajarnya. Berkat bimbingan intens para pendidiknya, kata dia, semuanya dapat diatasi dengan mudah.
Mantan kepala SMAN 1 Widang ini mengemukakan, kemampuan keluarga besar sekolahnya dalam mengatasi kendala menampilkan adat budaya salah satu provinsi di Pulau Sumatera itu tidak lepas dari kuatnya nasionalisme yang selama ini dibangunkan pihaknya kepada mereka.
‘’Siswa-siswi SMAN 5 Tuban begitu cinta tanah air. Segala hal baik tentang adat budaya bisa diterima dan diadaptasi,’’ tegasnya.
Lebih lanjut, pendidik kelahiran Tuban, 7 Desember 1964 ini menuturkan, SMAN 5 Tuban siap menyambut acara-acara serupa. Khususnya terkait kegiatan yang menyuguhkan beragam adat budaya tanah air untuk tetap lestari. (sab/ds)