Bupati Lindra : Membangun Tuban Tanggung Jawab Kita Bersama
TUBAN, Radar Tuban – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky begitu respek terhadap sejumlah institusi yang berada di garda terdepan penanggulangan Covid-19. Baginya, mereka adalah orang-orang hebat yang patut mendapat apresiasi.
Sebagai wujud kebanggaan dan apresiasi atas dedikasi yang sudah diberikan, Kamis (28/4) lalu, mereka diundang dan diajak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk menyerahkan santunan dari Badan Zakat Nasional (Baznas) kepada 1.000 anak yatim-piatu dari 328 desa/kelurahan se-Kabupaten Tuban di GOR Rangga Jaya Anoraga Tuban. Institusi di garda terdepan tersebut adalah babinsa, bhabinkamtibmas, kepala puskesmas, bidan, dan tenaga medis.
‘’Kebersamaan ini (mengundang para garda terdepan penanganan Covid-19 untuk bersama-sama menyerahkan santunan kepada yatim-piatu, Red) adalah bentuk apresiasi kami atas dedikasi yang sudah diberikan selama ini,’’ tutur bupati Lindra.
Dia menegaskan kekompakan yang terjalin antara pemkab dengan seluruh elemen menunjukkan konsep pembangunan kolaboratif yang sudah berjalan dengan baik. ‘’Ini yang akan terus kita lakukan ke depan. Dukungan dan kekompakan dari seluruh elemen masyarakat sangat kami butuhkan,’’ tutur bupati yang selalu mengedepankan konsep kolaboratif.
Bupati Lindra mengatakan, dalam membangun kabupaten tidak ada istilah bahwa semua menjadi tanggung jawab pemerintah. Menurutnya, kebaikan dan kemajuan untuk Tuban adalah tanggung jawab bersama. Beberapa bulan lalu, misalnya, terang bupati termuda di pemerintahan Tuban ini ketika terjadi peristiwa banjir di Kecamatan Montong dan Kerek, organisasi PSHT turut bersama-sama pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang dilanda banjir.
‘’Ini adalah wujud sinergitas dan kolaborasi yang menjadi modal penting dalam memajukan Kabupaten Tuban. Saya begitu respect dan terima kasih atas kolaborasi yang sudah terjalin baik ini,’’ tutur mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur itu.
Dalam kegiatan berbagi berkah tersebut, juga ditampilkan tari rampak pesisiran yang disajikan secara apik. Selain mengenalkan Tuban yang erat dengan masyarakat pesisir, penampilan para penari tradisional khas Tuban ini juga sebagai wujud apresiasi dan dukungan terhadap seni budaya di Kota Legen.
‘’Kami ingin seni dan budaya Tuban ini dikenal oleh generasi muda dan terus lestari. Karena itu, setiap kegiatan harus menampilkan kegiatan seni dan budaya,’’ tuturnya. (tok/ds)