TUBAN, Radar Tuban – Pengumuman SMA rencananya dilaksanakan Kamis (5/5) pekan depan atau hanya terpaut tiga hari setelah Idul Fitri. Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur mengingatkan kelulusan siswa tidak perlu dirayakan secara berlebihan. Siswa diimbau untuk merayakan kelulusan dengan hal positif dan tidak merugikan masyarakat.
Kepala Cabang Disdik Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro – Tuban Adi Prayitno mengatakan, kelulusan harus dirayakan dengan rasa syukur dan kegiatan positif. Dia menegaskan siswa dilarang turun jalan untuk aksi konvoi dan kegiatan lain yang meresahkan.
‘’Apalagi, pengumuman hampir bersamaan dengan momen Idul Fitri. Lebih baik rasa syukur dimaksimalkan untuk kegiatan yang lebih positif seperti tasyakuran atau mengaji bersama,’’ imbaunya.
Mantan kepala Cabdin Pendidikan Kabupaten Nganjuk ini mengatakan, ijazah akan diberikan sekitar satu pekan setelah pengumuman kelulusan. Karena itu, jika ada siswa yang merayakan kelulusan dengan melakukan konvoi atau aksi yang merugikan masyarakat, sekolah berhak untuk menahan ijazah siswa tersebut.
‘’Sekolah harus aktif mengingatkan dan memantau siswa agar tidak merayakan kelulusan dengan konvoi atau kegiatan negatif lainnya,’’ tegasnya.
Sementara itu, sepekan menjelang pengumuman kelulusan, belum ada satu pun sekolah yang melaporkan siswanya yang tidak lulus. Semua SMA di Tuban masih menutup rapat jumlah siswa yang tidak memenuh kriteria kelulusan. Di sisi lain, Adi mengisyaratkan ada siswa yang tidak lulus karena melakukan pelanggaran seperti terlibat kriminalitas atau tidak menyelesaikan ujian sekolah.
‘’Belum ada yang laporan, jadi belum diketahui berapa siswa yang tidak lulus,’’ tuturnya.
Meski demikian, Adi memastikan jumlah siswa yang tak lulus akan diketahui tak lama lagi. Itu karena blangko ijazah sudah diterima cabdin. Untuk menebus blangko ijazah tersebut, sekolah harus mengajukan jumlah siswa yang lulus dan tidak lulus. Pendidik asal Kabupaten Nganjuk ini baru bisa memastikan angka ketidaklulusan setelah laporan tersebut.
‘’Belum bisa diperkirakan angkanya,” ujarnya. (yud/ds)