28.9 C
Tuban
Saturday, 12 April 2025
spot_img
spot_img

Teknis Penyelenggaraan Haji 2023 Karut-marut, Berikut Hasil Evaluasi Kemenag

RADAR TUBAN – Kepala Kemenag Tuban Ahmad Munir membenarkan perihal karut-marutnya sebagian tehapan teknis pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Merujuk catatan Kemenag, beberapa kekurangan selama pelaksanaan haji, itu paling banyak pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Dari mulai bus pengangkut jemaah yang tidak tepat waktu, banyak jemaah yang tidak tertampung dalam tenda, hingga beberapa kali tidak dapat jatah makan.

Karena itu, tegas Munir, kekurangan selama pelaksanaan haji sudah langsung dievaluasi oleh Kemenag RI. Sebagaimana rapat evaluasi yang berlangsung Rabu (26/7) lalu.

Disebutkan, pihak Mashariq atau perusahaan penyedia layanan haji tidak memenuhi komitmen pada beberapa komponen masyair atau biaya ibadah selama di Armuzna. Paling utama soal fasilitas yang tidak sesuai dengan jumlah jemaah haji Indonesia.

“Seperti selama di Mina banyak ditemukan para jemaah yang tidak tertampung dalam tenda,” ujarnya.

Baca Juga :  Kelelahan, Satu Jemaah Meninggal

Tidak hanya itu, saat di Mina jemaah juga kesulitan mencari toilet, karena jumlah toilet di tenda Mina dan Arafah kurang, yang mengakibatkan antrian panjang. Terutama toilet untuk perempuan, padahal jemaah haji Indonesia lebih banyak perempuan. Seharusnya jumlah toilet perempuan diperbanyak.

“Belum lagi tempatnya jauh lalu harus antrean panjang,” bebernya.

Belum lagi keterlambatan makanan selama di Arafah dan Mina. Juga tidak tepat waktunya bus penjemput-pengantar jemaah. Hal ini, tegas Munir, menunjukkan manajemen transportasi yang membawa jemaah selama Armuzna tidak terkelola dengan baik.

“Seperti saat di Muzdalifah hendak ke Mina yang mengalami kemoloran parah, padahal sudah diingatkan pada saat rapat persiapan Armuzna,” bebernya.

Mantan Kepala Kemenag Kota Madiun ini juga menyebut beberapa fasilitas bagi jamaah lanjut usia yang disarankan seperti kursi roda dan golf car tidak berfungsi optimal.

Baca Juga :  Lebih dari 50 Persen Koperasi di Tuban Kondisinya Tak Sehat

Munculnya berbagai macam permasalah itu, terang Munir, Menteri Agama sudah langsung meminta pertanggungjawaban ini kepada mashariq dan sudah melaporkan sejumlah masalah yang terjadi di Muzdalifah dan Mina ketika bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufik Al Rabiah.

“Semoga tahun depan lebih baik. Tidak ada kejadian serupa lagi,” harapannya.

Terlepas dari semua masalah selama pelaksanaan haji, Munir mengucapkan terimakasih kepada semua petugas haji yang terus mengawal dengan baik jemaah hingga pelaksanaan selesai.

“Terima kasih kepada ketua regu (karu), ketua rombongan (karom) dan semua jemaah haji yang sudah bahu membahu saling membantu tanpa mengenal lelah,” ujarnya mengapresiasi. (fud/tok)

RADAR TUBAN – Kepala Kemenag Tuban Ahmad Munir membenarkan perihal karut-marutnya sebagian tehapan teknis pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Merujuk catatan Kemenag, beberapa kekurangan selama pelaksanaan haji, itu paling banyak pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Dari mulai bus pengangkut jemaah yang tidak tepat waktu, banyak jemaah yang tidak tertampung dalam tenda, hingga beberapa kali tidak dapat jatah makan.

Karena itu, tegas Munir, kekurangan selama pelaksanaan haji sudah langsung dievaluasi oleh Kemenag RI. Sebagaimana rapat evaluasi yang berlangsung Rabu (26/7) lalu.

Disebutkan, pihak Mashariq atau perusahaan penyedia layanan haji tidak memenuhi komitmen pada beberapa komponen masyair atau biaya ibadah selama di Armuzna. Paling utama soal fasilitas yang tidak sesuai dengan jumlah jemaah haji Indonesia.

“Seperti selama di Mina banyak ditemukan para jemaah yang tidak tertampung dalam tenda,” ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga :  Baru Tiba dari Tanah Suci, Pegawai Kemenag Tuban Ini Dapat Jabatan Baru

Tidak hanya itu, saat di Mina jemaah juga kesulitan mencari toilet, karena jumlah toilet di tenda Mina dan Arafah kurang, yang mengakibatkan antrian panjang. Terutama toilet untuk perempuan, padahal jemaah haji Indonesia lebih banyak perempuan. Seharusnya jumlah toilet perempuan diperbanyak.

“Belum lagi tempatnya jauh lalu harus antrean panjang,” bebernya.

Belum lagi keterlambatan makanan selama di Arafah dan Mina. Juga tidak tepat waktunya bus penjemput-pengantar jemaah. Hal ini, tegas Munir, menunjukkan manajemen transportasi yang membawa jemaah selama Armuzna tidak terkelola dengan baik.

“Seperti saat di Muzdalifah hendak ke Mina yang mengalami kemoloran parah, padahal sudah diingatkan pada saat rapat persiapan Armuzna,” bebernya.

Mantan Kepala Kemenag Kota Madiun ini juga menyebut beberapa fasilitas bagi jamaah lanjut usia yang disarankan seperti kursi roda dan golf car tidak berfungsi optimal.

Baca Juga :  Tarik Minat Investor, Akselerasi Pembangunan Kawasan Industri Berdaya Saing

Munculnya berbagai macam permasalah itu, terang Munir, Menteri Agama sudah langsung meminta pertanggungjawaban ini kepada mashariq dan sudah melaporkan sejumlah masalah yang terjadi di Muzdalifah dan Mina ketika bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufik Al Rabiah.

“Semoga tahun depan lebih baik. Tidak ada kejadian serupa lagi,” harapannya.

Terlepas dari semua masalah selama pelaksanaan haji, Munir mengucapkan terimakasih kepada semua petugas haji yang terus mengawal dengan baik jemaah hingga pelaksanaan selesai.

“Terima kasih kepada ketua regu (karu), ketua rombongan (karom) dan semua jemaah haji yang sudah bahu membahu saling membantu tanpa mengenal lelah,” ujarnya mengapresiasi. (fud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img