RADAR TUBAN – Untuk memberi wadah kreativitas anak-anak di pedesaan, Festival Seni Tikungan Tajam #5 kembali digelar. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, Jumat-Sabtu (28-29/7) itu diikuti sekitar 106 pelajar dari berbagai desa di Kecamatan Plumpang.
Founder Pemuda Bergerak Foundation Bambang Budiono selaku inisiator kegiatan mengatakan, seni dan budaya adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Dengan alasan itu, Festival Seni Tikungan Tajam sukses digelar di tahun kelima. Pentas seni tersebut dimeriahkan oleh 15 penampilan yang melibatkan lebih dari 35 penampil berbagai aliran seni. Mulai tari, wayang, teater, dan masih banyak lagi.
“Kami ingin memberi wadah kreativitas anak-anak,” ujar Bambang.
Lulusan S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban ini mengatakan, pada hari pertama Jumat (28/7), festival dimulai dengan rangkaian pra-acara.
Selanjutnya, pada saat pelaksanaan Sabtu, festival dimulai jam 09.00 dengan pengenalan tokoh dan karakter wayang oleh Ki Ompong Soedarsono dari Temanggung, Jawa Tengah.
“Diikuti antusias oleh ratusan siswa SD dari Kecamatan Plumpang dan sekitarnya,” ungkap dia.
Tidak hanya pengenalan wayang, para peserta yang didominasi anak-anak itu juga menggelar workshop tari tradisional. Ditutup pada malam hari dengan pagelaran seni atau pertunjukan untuk menampilkan kreativitas anak.
Melalui kegiatan tersebut, Bambang berharap muncul bibit-bibit siswa berprestasi yang nantinya dapat memajukan Tuban secara umum.
“Kegiatan ini sebagai wadah berekspresi anak-anak terhadap kesenian dan kebudayaan,” tandasnya. (yud/tok)