Radartuban.jawapos.com – Serangan hama yang mengakibatkan padi menjadi tidak berisi alias gabuk kian meresahkan. Pasalnya, padi yang terserang hama jenis ini akan mengalami penurunan produktivitas panen yang signifikan. Keresahan teramat mulai dialami sejumlah petani di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak.
Jelang musim panen kedua, sejumlah petani di desa setempat hanya bisa pasrah seiring hama gabuk yang masif menyerang. Sementara belum ada pestisida ampuh untuk menumpas hama yang membuat biji padi kempes atau kosong tersebut.
Muslim, salah satu petani mengatakan, sebenarnya hama jenis ini setiap tahun selalu ada. Namun tidak separah tahun ini. Menurutnya, hama gabuk tahun ini bak gelombang bah. Begitu yang lain panen awal, seketika hama langsung pindah ke area yang dipanen.
‘’Dan sangat cepat sekali,’’ katanya.
Sebab itulah, tidak jarang yang terpaksa panen lebih awal. Yang seharusnya belum waktunya panen, langsung ikut panen.
‘’Kalau soal hasil (panen, Red) ya memang tidak maksimal. Tapi ya mau gimana lagi. Kalau tidak segara panen, malah nanti gabuk semua,’’ ujarnya.
Kondisi yang demikian, terang Muslim, dialami masyoritas petani di desanya.
‘’Kalau punya saya ini masih mending, yang sebelah utara saya itu malah lebih parah,’’ katanya segera akan dipanen menyusul kanan-kirinya sudah panen.
Lebih lanjut Muslim menjelaskan, hama gabuk ini dipicu ulat kecil yang memakan batang padi di bagian bawah, sehingga padi tidak bisa berisi. ‘’Disemprot obat pun tak bisa,’’ jelas dia.
Camat Merakurak M. Mustakim membenarkan perihal keluhan petani di wilayah administratifnya tersebut. Bahkan, terang dia, yang dihadapi petani bukan hanya hama, tapi ancaman banjir.
‘’Soal hama sudah kami komunikasikan dengan dinas terkait. Semoga segera ada tindak lanjut,’’ harapannya. (fud/tok)