TUBAN – Avivi Nur Aina tidak pernah membayangkan bisa lolos seleksi nasional beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP).
Dia meyakini, keberhasilannya lolos LPDP pascasarjana di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu berkat usaha dan doa dari orang tuanya.
Bagi Avivi, terpenting dalam hidup ini adalah terus berusaha mengembangkan potensi. Selebihnya tawakal.
Nah, kekuatan tawakal terbesar adalah doa orang tua.
‘’Saya meyakini betul, doa orang tua itu sangat mustajab,’’ tuturnya.
Sebagai manusia biasa, lulusan S1 Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) ini sempat pesimistis bisa mendapatkan beasiswa LPDP.
Terlebih, setelah melihat pengalaman kakak tingkatnya yang berkali-kali gagal.
‘’Tapi Alhamdulillah, Allah akhirnya mengabulkan doa kedua orang tua saya,’’ ujarnya.
Untuk mengikuti LPDP pascasarjana tersebut, cewek asal Desa/Kecamatan Rengel itu sudah mempersiapkan diri semester tujuh.
‘’Awalnya beli buku tes potensi akademik (TPA), karena di LPDP bakal ada tes bakat skolastik yang mirip dengan TPA,’’ kenangnya.
Semua persiapan dilakukan secara mandiri. Mulai persiapan membuat esai, mengikuti webinar-webinar tentang beasiswa LPDP, hingga melakukan banyak riset dan membaca buku.
Selain itu, juga sharing dengan para penerima beasiswa LPDP yang terdahulu.
‘’Sempat juga ikut kelas online untuk persiapan tes TOEFL, dan rangkaian tes LPDP lainnya,’’ jelasnya.
Ditegaskan Avivi, bermacam usaha itu adalah bagian dari ikhtiar. Namun, dia tetap meyakini kekuatan doa orang tua.
‘’Saya selalu meminta restu kepada orang tua untuk segala keputusan yang akan saya ambil, Alhamdulillah orang tua mendukung dan selalu mendoakan,’’ tandasnya. (zia/tok)