TUBAN – Setelah resmi dilantik sebagai Duta Anti korupsi Kabupaten Tuban pada awal Desember 2023 lalu, kini Arfya Salsabilla Permata Putri memiliki tanggung jawab mengajak generasi muda, utamanya pelajar untuk berkontribusi membudayakan nilai-nilai kejujuran dan integritas di lingkungan sekolah.
Siswi kelas sepuluh SMAN 1 Tuban yang akrab disapa Arfya itu menuturkan, awalnya mengaku ragu dan pesimistis saat mendaftar sebagai Duta Antikorupsi.
Sebab, event ini merupakan ajang kegiatan level Jawa Timur yang langsung dinaungi oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Berkat dukungan keluarga dan teman-teman, akhirnya dia memberanikan diri untuk mendaftar. Diwali dari tingkat kabupaten.
‘’Dari sekian banyak peserta, Alhamdulillah lolos,’’ tuturnya.
Cewek yang saat ini berusia 16 tahun itu menjelaskan, proses seleksi Duta Antikorupsi tingkat provinsi dan kabupaten dilangsungkan bersamaan.
‘’Yang mengadakan provinsi, tapi langsung dimulai dari tingkat kabupaten,’’ jelas putri dari pasangan Arief Sugiarto dan Pramita Maya Puspita itu.
Arfya menyampaikan, sebagai wujud dedikasinya menjadi Duta Antikorupsi, dia bersama partnernya, Mohammad Choirul Fahmi membentuk Forum Pelajar Antikorupsi di Kabupaten Tuban.
‘’Kami ingin menjadi agen perubahan dalam memerangi korupsi dan mempromosikan intregritas di kalangan pelajar dan masyarakat,’’ ujar dia.
Anak pertama dari dua bersaudara itu menjelaskan, Forum Pelajar Antikorupsi merupakan ruang diskusi yang aman dan terbuka untuk membahas dampak buruk korupsi dan strategi pencegahannya.
‘’Kami percaya bahwa pendidikan dan kesadaran adalah kunci untuk mencegah perilaku dan sikap koruptif,’’ jelasnya.
Arfya mengatakan, Forum Pelajar Antikorupsi saat ini masih beranggotakan 20 pelajar dari berbagai SMA di Tuban.
‘’Saat ini kami masih menyusun proposal untuk dikirimkan ke Cabang Dinas Pendidikan Bojonegoro-Tuban untuk mendapat peresmian. Semoga semua berjalan lancar sesuai dengan yang sudah direncanakan,’’ pungkasnya. (zia/tok)