Radartuban.jawapos.com – Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Tuban, sejak Januari 2022 hingga sekarang, belum ada dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang mengucur. Sejauh ini, seluruh biaya operasional KONI menggunakan dana utangan. Kabarnya, seluruh staf KONI juga belum gajian.
Meski demikian, sejumlah staf KONI masih bekerja seperti biasa. Itu tampak saat wartawan koran ini bertandang di kantor KONI kemarin (4/8).
‘’Sampai saat ini anggaran KONI belum cair. Dan tidak jelas kapan cairnya. Ini saja, staf KONI dari Januari sampai sekarang belum gajian,’’ kata Wakil sekretaris KONI Tuban Ruwiyono membenarkan kondisi para staf KONI yang belum gajian tersebut.
Diungkapkan Ruwiyono, dari Januari hingga sekarang, seluruh biaya operasional lembaga induk olah raga di Kota Legen ini menggunakan dana pinjaman dari sebagian pengurus KONI. Namun, dana utangan tersebut baru cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional kantor. Sedangkan gaji staf masih nunggak.
‘’Untuk operasional dipinjami pribadi oleh ketua umum (Mirza Ali Manshur). (Sedangkan, Red) arek-arek (staf) podo mbengok rung nerimo honor bulanan sampai wolung ulan (staf pada teriak belum menerima honor sampai delapan bulan),’’ ujarnya lirih.
Sebagaimana diketahui, pada 2022 ini anggaran yang diterima KONI dari APBD hanya Rp 700 juta. Anggaran tersebut untuk memenuhi kebutuhan kegiatan KONI dan
membina 30 cabang olahraga (cabor) di bawah naungan KONI selama satu tahun. Namun, sampai saat ini anggaran tersebut kabarnya belum cair.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfotiksan) Tuban Arif Handoyo saat dikonfirmasi perihal molornya pencairan anggaran KONI hanya memberikan jawaban singkat.
‘’Masih proses,’’ tandasnya via pesan WhatsApp. (zak/tok)