TUBAN – Pengurus National Paralympic Commite of Indonesia (NPCI) Tuban krisis atlet wanita. Dari 18 atlet yang disiapkan berlaga di Kejuaraan Paralimpik Provinsi Jawa Timur (Keparprov) 2023, hanya dua atlet wanita yang ikut ambil bagian dalam event olahraga disabilitas tingkat provinsi tersebut.
Pengurus NPCI Tuban Ari Yulianto mengatakan, pada ajang Keparprov banyak nomor perlombaan yang akan dipertandingkan untuk kategori wanita. Sayangnya, NPCI Tuban hanya memiliki dua atlet wanita.
‘’Peluang untuk mendapat medali di kategori wanita sangat besar. Tapi mau bagaimana agi, kami hanya memiliki dua atlet wanita,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Yuli—sapaan akrab Ari Yulianto menuturkan, banyak faktor yang menyebabkan NPCI Tuban kesulitan menemukan atlet wanita untuk mau dilatih dan berlaga di event olahraga tingkat provinsi.
Di antara faktor itu, yakni izin dari orang tua dan mental atlet.
‘’Sebenarnya, ada beberapa atlet wanita yang sempat kami bina, tapi menolak untuk tanding,’’ ungkapnya.
Praktis, dari sekian atlet wanita yang dibina, hanya ada dua yang siap bertanding di ajang Keparprov 2023 yang rencananya digelar pada 15-17 Desember 2023 di Surabaya tersebut.
Total ada tiga cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan. Yakni, atletik, catur, an boccia.
Cabor terakhir merupakan cabor yang baru dipertandingkan di event ini.
‘’Sedangkan voli duduk dan badminton yang menjadi andalan kontingen Tuban dalam mendulang medali, kali ini tidak dipertandingkan,’’ terang dia.
Kabid Pemuda dan Olahraga Disbudporapar Tuban Arman Mitra berharap, meski dengan persiapan yang singkat dan minimnya atlet wanita, pihaknya tetap optimistis bisa mendapat hasil yang terbaik.
‘’Semoga kedua atlet wanita yang mewakili Tuban bisa mendapat medali, sehingga bisa inspirasi disabilitas wanita lainnya untuk menjadi atlet,’’ harapannya. (an/tok)