TUBAN, Radar Tuban – Tiga bulan menjelang Porprov Jatim yang diagendakan Juni mendatang, para atlet cabang olahraga (cabor) gulat KONI Tuban mulai fokus berlatih teknik.
Pelatih cabor gulat KONI Tuban Nur Khamid mengatakan, meski fokus teknik, latihan fisik tidak ditinggalkan.
”Latihan fisik tetap mengikuti,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos Radar Tuban kemarin (9/3).
Pelatih gulat senior ini mengemukakan, porsi latihan yang demikian tersebut dipilih karena sebentar lagi bulan puasa. Setelah Bulan Suci, porsi latihan dibalik. Penempaan fisik lebih banyak dilakukan daripada latihan teknik. Hal tersebut untuk menjaga agar kondisi fisik para atlet tidak menurun.
”Bulan puasa memang menjadi dilema tersendiri bagi olahragawan,” terangnya.
Namun, pria 58 tahun ini optimistis cabornya bisa melewati bulan Ramadan. Itu karena di bulan puasa sebelumnya pola yang demikian sudah dilakukan dan berhasil dengan baik.
Pria yang juga kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tuban ini mengatakan, keberhasilan adaptasi olahragawan ketika bulan puasa merupakan prestasi tersendiri. Pasalnya, tidak semua olahragawan bisa melakukannya.
”Hanya atlet-atlet berkomitmen yang lancar melaluinya. Mampu membagi diri antara beribadah dan berlatih,” jelasnya.
Terkait mekanisme latihan, Khamid menjelaskan, di bulan puasa nanti atlet gulat akan lebih banyak berlatih di malam hari. Di luar itu dan kalau perlu latihan khusus, latihan diagendakan pada pagi atau sore hari.
Menurut Khamid, sampai saat ini sasana para atlet gulat masih berada di Kecamatan Soko. Persisnya di SMPN 2 Soko dan SMAN 1 Soko. Di dua sasana ini, ada puluhan anak yang berlatih gulat. Namun, yang diproyeksikan untuk porprov sekitar 10—12 anak saja.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, Tuban dikenal memiliki atlet berprestasi. Terakhir, cabor ini meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Pada Porprov 2021, cabor gulat Bumi Ronggolawe juga meraih emas.
”Prestasi-prestasi tersebut tentu akan menjadi motivasi bagi kami,” pungkasnya. (sab/ds)