Olahraga baru mixed martial art (MMA) belum banyak yang melirik. Di tengah minimnya minat, Andrew Wiranata Prasetya Bintang, 17, justru memutuskan untuk menerjuni. Hasilnya, dia sudah menorehkan sejumlah prestasi.
Tubuhnya kurus dan tidak berotot. Namun, saat di atas ring, Andre sapaan akrabnya bisa membuat takluk lawan-lawannya.
Dengan tubuh yang kurus, dia bisa bergerak lincah. Bertahan, serang, lalu kunci.
Itulah cara dia memenangkan sejumlah kompetisi MMA yang diselenggarakan di Surabaya sejak dua tahun terakhir.
‘’Terpenting fisik harus kuat dan mata harus selalu fokus agar tidak lengah saat bertanding,’’ kata dia.
Sesuai namanya, MMA adalah cabang olahraga yang mempertandingkan atlet-atlet dari berbagai latar belakang. Mulai pencak silat, bela diri, dan sejenisnya.
Sebelum bertanding, pelajar MAN 1 Tuban itu lebih dulu menamatkan sejumlah aliran bela diri. Yakni, IKS PI Kera Sakti, wushu, dan tarung drajat.
Perpaduan tiga aliran bela diri itu mampu membuat lawannya seketika takluk.
‘’Ikut bela diri karena ingin mencari kegiatan yang positif ,’’ tuturnya ketika di wawancarai Jawa Pos Radar Tuban.
Selama dua tahun berturut-turut, pelajar asal Desa Lerankulon, Kecamatan Palang itu didapuk sebagai juara kelas 63 – 66 kilogram (kg) junior putra MMA 2022- 2023.
Pada kompetisi yang diselenggarakan Ikatan Bela Diri Campuran Amatir (IBCA) MMA Jawa Timur awal tahun ini, Andre meraih dobel winner.
Selain juara pada kelas junior, dia juga menyabet runner up kelas 63-66 kg senior putra.
‘’Saat ini ikut kelas junior dan senior untuk melatih mental. Ternyata bisa menang dua-duanya,’’ tuturnya.