Saat bertanding, lulusan SMPN 1 Palang itu memiliki ci ri khas. Dia nyaris selalu menang knock out (KO) dengan mengunci leher lawannya.
Gerakannya yang lincah plus kekuatan tangan menjadi ciri khas Andre saat bertanding. Dia mengakui tiga aliran bela diri yang pernah diikuti memiliki kelebihan masing-masing.
‘’Kuncinya rutin latihan, saya setiap sore menjadwalkan minimal lari 5 km dan olahraga lain,’’ ujarnya.
Setelah menyabet juara MMA nasional, sebenarnya Andre ditawari untuk bertanding di Malaysia. Hanya saja, dia menolak tawaran tersebut.
Meski cukup menanggung 50 persen dari total akomodasi, pelajar kelahiran 8 Mei 2006 itu mengaku tak memiliki uang yang cukup. Kedua orang tuanya yang hanya wiraswasta hanya bisa mendukungnya untuk berkompetisi di tingkat lokal.
‘’Semoga kelak bisa berkompetisi di luar negeri,’’ kata dia berharap.
Sebelum meraih gelar juara MMA, Andre menyabet juara sejumlah kompetisi aliran bela diri yang diikuti. Saat ini, dia mengaku ingin fokus menjadi atlet MMA.
Selain meningkatkan kemampuan bertarungnya, dia berharap prestasi tersebut menjadi modal dirinya untuk mendaftar sebagai anggota polisi.
‘’Bela diri hanya untuk prestasi, bukan gaya-gayaan,’’ pungkas pria yang kini naik kelas XII MAN 1 Tuban itu. (yud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.