Radartuban.jawapos.com – Bambang Irawan mendapat mandat sebagai ketua umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Tuban periode 2022-2026.
Itu setelah dalam Musyawarah Kabupaten (Muskab) PBSI Tuban di Rumah Makan Kayu Manis Tuban kemarin (16/11), kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban itu terpilih secara aklamasi.
Dalam muskab PSBI Tuban kali ini, ketua umum PBSI tidak lagi dijabat ex officio petinggi jajaran TNI. Itu seiring turunnya surat PB PBSI.
Musyawarah tertinggi organisasi PBSI Kabupaten Tuban yang dipimpin ketua steering committee Tohir Suhanto tersebut berlangsung singkat. Tak lebih dari 30 menit.
Setelah menyampaikan tata tertib pemilihan, pemilihan ketua umum pun dimulai. Pemilik hak suaranya, pengurus PBSI Tuban periode 2018-2022 (satu suara) dan 16 dari 19 klub bulu tangkis di Tuban yang hadir.
Karena sebelumnya sudah digadang-gadang untuk memimpin PBSI di Bumi Ronggolawe, kemunculan nama Bambang langsung mendapat dukungan dari semua klub bulu tangkis.
‘’Karena terpilih aklamasi, Bambang Irawan kami tetapkan sebagai ketua umum PBSI Tuban,’’ kata Tohir yang disambut aplus seluruh undangan.
Untuk formatur dipilih voting terbuka. Hasilnya, terpilih dua formatur. Tohir Suhanto mendapat 16 suara dan Bambang Mariyanto 9 suara.
Hadir pada muskab, Kepala Dinas Ke budayaan, Kepemudaaan, dan Olahraga serta Pariwisata Tuban M. Emawan Putra, Dewan Pengawas Pengprov PBSI Jatim Fauzan, dan Sekretaris KONI Tuban Zaenal Maftuchien.
Diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban setelah muskab, Bambang Irawan mengatakan, setelah muskab, ketua umum terpilih bersama dua formatur memiliki waktu 30 hari untuk menyusun pengurus PBSI Tuban periode 2022-2026.
Untuk menjalankan amanah PBSI, Bambang menyiapkan sejumlah program. Pertama, pembenahan internal. Penekanannya, akuntabilitas dan transparasi organisasi.
Selain pembenahan internal, ketua harian PBSI Tuban periode 2018-2022 itu juga mengagendakan pembinaan prestasi atlet dan pemilihan atlet yang benar-benar berbakat serta mempunyai intelektual tinggi.
‘’Jadi seorang atlet tidak boleh hanya mengandalkan tenaga atau fisik yang kuat, tapi juga harus punya intelektual yang tinggi,’’ tegas pria yang tinggal di Perum Tasikmadu, Kecamatan Palang itu.
Program selanjutnya yang disiapkan Bambang adalah berkoordinasi dengan Pengprov PBSI Jatim terkait pembinaan pelatih. Dengan meningkatkan SDM pelatih, dia berharap lahir pelatih yang andal.
Program prioritas berikutnya yang tak kalah pentingnya adalah kolaborasi dan kemitraan PBSI antara orang tua atlet dan perusahaan.
‘’Kolaborasi ini penting karena kita tidak bisa berdiri sendiri,’’ ujarnya. (ds)