Radartuban.jawapos.com – Asa Kontingen Kabupaten Tuban berada di peringkat sepuluh besar ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII 2022 masih terjaga. Hingga kemarin (29/6), perolehan medali terus mengalir dan menempatkan kontingen Kota Legen di peringkat sembilan.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda, Olagraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Tuban M. Emawan Putra mengemukakan, sehari kemarin kontingen Tuban berhasil menambah 3 medali emas, 3 medali perak, dan 5 medali perunggu. Tambahan tiga medali emas tersebut disumbang dari tim sepak takraw nomor inter regu putra, atlet lompat tinggi atletik atas nama Nabila, dan atlet angkat berat 79 kilogram (kg) atas nama Okik Pradana.
Sementara tambahan tiga perak disumbang dari cabor panjat tebing atas nama Eka Dian Krisnawati nomor speedclass, serta masing-masing perak disumbang Miftahul Farid yang turun kelas 48 kg cabor gulat dan Okik Pradana atlet angkat berat di nomor 74 kg total.
Sedangkan tambahan lima medali perunggu disumbang Farih Natasha, atletik Jujitsu dengan dua medali di nomor fighting 69 kg dan nezawa 69 kg. Tiga medali perunggu lainya didapat dari Mei Sofiana atlet pencak silat kelas E putri, David atlet catur nomor perorangan, dan Iva Naila Chairana atlet gulat kelas 68 bebas putri.
‘’Dengan begitu, total sementara 10 medali emas, 12 perak, dan 17 perunggu,’’ terang Emawan—sapaan akrabnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Emawan menyampaikan, selain masih ada asa berada di peringkat sepuluh besar, perolehan medali pada Porprov 2022 ini telah menyamai catatan perolehan medali emas saat Tuban menjadi tuan rumah Porprov Jatim VI 2019.
‘’Kita patut bersyukur dan semoga kontingen Tuban terus meraih medali,’’ kata dia berharap.
Di sisi lain, kontingen Tuban juga terus mencatatkan rekor luar biasa di ajang olahraga empat tahunan tersebut. Sebelumnya, rekor terukir dari angkat besi dengan catatan tiga medali emas.
Dan, saat ini rekor kembali terukir dari cabor sepak takraw. Cabor yang dinakhodai Edi Basuki ini memerolah medali emas. ‘’Target awal (sebenarnya, Red) hanya perunggu, tapi akhirnya bisa meraih emas,’’ kata Edi Basuki. (zak/tok)