Radartuban.jawapos.com – Pupus sudah rencana Pemkab Tuban mengakuisisi Persatu. Melalui Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfotiksan) Tuban Arif Handoyo memastikan untuk saat ini Pemkab Tuban belum bisa mengakuisi Persatu.
Disampaikan Arif, tim kecil yang mendapat mandat untuk mengakuisisi Persatu sudah
berupaya serius untuk mengakuisisi Persatu. Namun, untuk saat ini upaya tersebut belum bisa direalisasikan.
Dijelaskan Arif, ada beberapa alasan mengapa pemkab belum bisa merealisasikan harapan Ronggomania—sebutan fans Persatu—untuk mengelola tim kebanggaan Kota Legen itu.
Pertama, yang mengelola Persatu berbentuk PT, sehingga tidak mudah untuk melakukan take over. Dibutuhkan waktu cukup panjang untuk melakukan proses akuisisi saham yang dimiliki para pemegang saham.
Beda soal kalau yang mengelola Persatu adalah Asosiasi PSSI.
‘’Ini yang menyebabkan proses penyerahan menjadi kendala, karena harus melakukan proses pelepasan saham,’’ katanya.
Alasan kedua, lanjut mantan Kabag Hukum Setda Tuban ini, sejumlah syarat yang ditawarkan manajemen Persatu dinilai kurang wajar. Hanya, Arif tidak menyampaikan maksud ketidakwajaran tersebut.
‘’Take over yang ditawarkan managemen Persatu jelas tidak sesuai ketentuan take over sebuah PT. Persatu saat ini,’’ katanya sehingga rencana untuk melakukan akuisisi sulit terwujud.
Berangkat dari dua alasan di atas, untuk saat ini Pemkab Tuban belum bisa mengelola Laskar Ronggolawe—sebutan Persatu Tuban. Namun begitu, pemkab tetap berupaya bisa mengelola Persatu, entah kapan.
‘’Untuk saat ini, terpenting adalah yang terbaik untuk Persatu,’’ tandasnya.
Sekadar informasi yang berembus, manajemen Persatu siap melepas Persatu dengan catatan. Pertama, jersey Persatu tetap berwarna hijau, sebab ada kemungkinan jika Persatu di-take over, jersey akan berubah. Kedua, di tangan manajemen yang baru, Persatu harus lebih berprestasi, jika tidak, ada klausul lain. Ketiga, perihal klausul pelepasan saham: jika gagal dua kali kompetisi, berlaku klausul buy back (pembelian kembali saham) Rp 1 juta.
Sekretaris Persatu Tuban Fahmi Fikroni mengatakan, sebenarnya manajemen Persatu masih menunggu keseriusan calon pengelola. Namun, hingga batas penutupan pendaftaran peserta Liga 3 PSSI Jatim, Senin pukul 24.00, tak kunjung ada jawaban dari calon pengelola.
Disinggung perihal calon pengelola yang angkat tangan dengan sejumlah syarat yang
dinilai tidak wajar, anggota DPRD Tuban Fraksi PKB ini malah balik bertanya—mempertanyakan kesiapan calon pengelola. Sebab, informasi yang diterimanya
dari pertemuan antara manajemen Persatu yang diwakili Komisaris Utama PT Persatu Putra Tuban Nashruddin Ali bersama calon pengelola yang diwakili Pemkab Tuban sudah menyampaikan kesanggupannya.
‘’Kalau memang Pemkab angkat tangan, dengan terpaksa kami akan mendaftarkan Persatu ikut kompetisi Liga 3, ini semata-mata demi menyelamatkan Persatu,’’ tandasnya diplomatis. (zak/tok)