Radartuban.jawapos.com – Setelah sekian lama memilih no comment perihal penunjukan dirinya sebagai manajer Persatu Tuban. Kemarin (13/9), Wakil Bupati Riyadi, manajer baru Persatu akhirnya angkat bicara.
Diungkapkan Riyadi, alasan dirinya selama ini diam karena statusnya sebagai manajer Persatu masih sebatas permintaan untuk turut serta mengelola Persatu. Sementara kepastian konsep dari manajemen atau pemegang saham tidak pernah ada. Pembahasan pun belum pernah dilakukan.
‘’Karena itu saya memilih no comment,’’ katanya yang kemudian memutuskan untuk
angkat bicara.
Diungkapkan mantan Kepala Desa Maibit, Kecamatan Rengel ini, sejak dirinya diminta menjadi manajer Persatu pada awal Agustus lalu, hingga saat ini belum pernah ada pembicaraan serius terkait tugasnya sebagai manajer. Jangankan membahas hal yang serius, duduk satu meja saja belum pernah.
‘’Sampai saat ini belum ada (pembahasan satu meja dengan manajemen dan pemegang saham, Red),’’ ujarnya mengejutkan.
Lantas? Ditegaskan Riyadi, selama belum ada kesepakatan bersama—duduk satu meja
membahas tim, maka selama itu pula dirinya belum bisa memberikan banyak komentar
perihal masa depan Persatu.
‘’Harus disepakati dulu, target manajemen dan pemegang saham seperti apa? Dan kesepakatan itu harus dibubuhkan dalam surat resmi sebagai dasar untuk melangkah,’’
jelas orang nomor dua di lingkup Pemkab Tuban itu.
Lebih lekas dia menyampaikan, selama belum ada komitmen dan langkah serius dari manajemen maupun pemegang saham, maka selama itu juga dirinya hanya bisa menunggu.
Pernyataan tersebut sekaligus menegaskan bahwa penunjukannya sebagai manajer Persatu masih abu-abu. Tidak jelas. Sialnya lagi, bukannya memberikan kepastian, manajemen Persatu seakan saling lempar tanggung jawab.
Komisaris PT Persatu Putra Tuban M. Miyadi, misalnya. Ketika dikonfirmasi perihal rencana manajemen ke depan, malah meminta wartawan koran ini untuk menanyakan ke pengurus yang lain.
‘’Menunggu Mas Roni (Sekretaris Persatu Fahmi Fikroni). Coba tanyakan ke Mas Roni,’’ katanya seakan saling lempar tanggung jawab.
Sementara itu, Sekretaris Persatu Fahmi Fikroni tak kunjung bisa dikonfirmasi. Tidak hanya Roni, beberapa pengurus Persatu lainnya juga seakan menutup diri dari publik. Konfirmasi yang disampaikan wartawan koran ini tak kunjung direspon. Sebagaimana diketahui, hingga menjelang bergulirnya kompetisi Liga 3 PSSI Jatim, Persatu Tuban
tampaknya masih santai-santai saja. Jangankan progres tim, kabar persiapan saja tak kunjung terdengar. (zak/tok)