Radartuban.jawapos.com – Kompetisi Liga 3 PSSI Jatim belum juga bergulir. Namun, problem keuangan sudah membelit Persatu. Demi memenuhi hak pemain, para pengurus terpaksa urunan. Sebab, hingga saat ini belum ada kepastian sponsorship.
Direktur PT Persatu Tuban Fahmi Fikroni mengungkapkan, perihal kerja sama sponsor dengan sejumlah perusahaan sudah ada jawaban. Namun, sejauh ini belum ada satu pun yang cair. Sebab itulah pengurus terpaksa urunan dulu untuk nalangi gaji pemain.
‘’Karena belum ada (sponsor, Red) yang cair, sehingga harus kita talangi dulu,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban. Hanya saja, berapa iuran per pengurus, Roni—sapaan akrab Fahmi Fikroni tidak mengungkapkan.
Pun seandainya nanti seluruh dana dari sponsor sudah cair, terang Roni, juga belum mampu untuk mengkaver seluruh kebutuhan operasional tim. Ibarat katat, jangankan berharap lebih, break event point saja sudah untung.
Diutarakan anggota DPRD Tuban ini, perihal keuangan yang demikian berat tersebut banyak faktor. Salah satunya karena pihak sponsor mengurangi anggaran bantuan olah raga.
‘’Pada musim kompetisi sebelumnya bisa membantu anggaran Rp 200 juta, kini hanya Rp 100 juta,’’ beber Roni.
Praktis, jika nanti tidak mampu menambah sponsor atau tidak ada solusi lain untuk menutup ongkos operasional tim, maka beban berat akan kembali ditanggung manajemen—pengurus kembali bantingan. Sementara itu, terang Roni, seluruh pemain Persatu sudah di kontrak.
‘’Meski belum ada kepastian kompetisi, manajemen tetap komitmen kepada pemain. Ketika sudah seleksi dan pemusatan latihan, maka harus dikontrak,’’ terang politikus asal Kecamatan Jenu itu.
Meski demikian, sejak awal manajemen Persatu komitmen dan optimis bisa mengarungi Liga 3 PSSI Jatim dengan maksimal. Syukur-syukur bisa meraih hasil yang baik. Itulah yang menjadi komitmen Riyadi ketika awal didapuk menjadi manajer Persatu. (zak/tok)