27.6 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Doll Nilai Persija Justru Kerepotan Saat Unggul Jumlah Pemain

spot_img

RADAR TUBAN – Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll menilai tim asuhannya justru kerepotan saat mereka unggul jumlah pemain dalam pertandingan melawan Persebaya Surabaya.

Pada pertandingan Liga 1 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, Persebaya harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-28 ketika Arief Catur mendapat kartu merah akibat pelanggarannya terhadap Witan Sulaeman.

Persija memang mendapatkan gol semata wayangnya melalui sepakan Ryo Matsumura pada menit ke-38, namun mereka justru mengalami kesulitan saat situasi pertandingan adalah 11 lawan 10 khususnya pada babak kedua.

“Tim lawan sudah nothing to lose. Pemain kami mungkin berpikir kami tidak lagi perlu lari 100 persen, kami tidak begitu berkonsentrasi, dan kemudian perlahan-lahan Anda kehilangan kendali permainan. Dan ini sangat berbahaya karena Anda pikir itu mudah, dan kami harus belajar,” kata Doll pada konferensi pers setelah pertandingan usai.

Baca Juga :  Mantan Kapten Persatu Dhanu Rosade Resmi Jadi Pelatih Persatu di Liga 3 Jatim

“Riko dan Matsumura di depan, dua penyerang, menurut saya itu adalah keputusan yang tepat dan senang bisa mendapat tiga poin,” tutur Doll.

Terlepas dari kemenangan yang didapatnya atas Persebaya, Doll juga menyatakan rasa hormatnya kepada pelatih tim lawan Aji Santoso, yang dinilainya telah menginstruksikan cara bermain yang bagus kepada tim asuhannya.

Doll mengganti tiga pemainnya di ketiga lini secara bersamaan pada babak kedua, dengan memasukkan Aji Kusuma, Resky Fandi, dan Akbar Arjunsyah. Menurutnya keputusan itu diambil karena para pemain yang berada di lapangan tengah kelelahan.

Kami mengganti (pemain) di saat yang tepat, karena beberapa pemain kami kelelahan. Anda dapat melihatnya saat situasi 11 lawan 10. Itulah sebabnya seperti saya katakan sebelumnya kami punya banyak tanda tanya,” ujar pelatih asal Jerman itu.

Baca Juga :  PSSI Uraikan Tiga Hal yang Melatarbelakangi Liga 2 dihentikan

Perihal Persija yang saat ini tidak memiliki banyak stok penyerang murni, Doll menyatakan bahwa ia telah beradaptasi dengan situasi yang ada. Salah satunya adalah dengan memberikan peran lebih banyak untuk menyerang dan menusuk ke area penalti lawan bagi dua pemain yang sejatinya merupakan gelandang atau pemain sayap, yakni Ryo dan Riko Simanjuntak.

“Saya suka cara bermain Persebaya. Mereka pakai pelatih lokal. Mereka membiarkan para pemainnya bermain, membangun serangan dari bawah, bukannya mengirim umpan-umpan panjang. Benar-benar pekerjaan bagus dari kolega Indonesia saya,” tegas mantan pelatih Borussia Dortmund itu. (*)

Sumber: ANTARA, Pewarta: A Rauf Andar Adipati

RADAR TUBAN – Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll menilai tim asuhannya justru kerepotan saat mereka unggul jumlah pemain dalam pertandingan melawan Persebaya Surabaya.

Pada pertandingan Liga 1 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, Persebaya harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-28 ketika Arief Catur mendapat kartu merah akibat pelanggarannya terhadap Witan Sulaeman.

Persija memang mendapatkan gol semata wayangnya melalui sepakan Ryo Matsumura pada menit ke-38, namun mereka justru mengalami kesulitan saat situasi pertandingan adalah 11 lawan 10 khususnya pada babak kedua.

“Tim lawan sudah nothing to lose. Pemain kami mungkin berpikir kami tidak lagi perlu lari 100 persen, kami tidak begitu berkonsentrasi, dan kemudian perlahan-lahan Anda kehilangan kendali permainan. Dan ini sangat berbahaya karena Anda pikir itu mudah, dan kami harus belajar,” kata Doll pada konferensi pers setelah pertandingan usai.

Baca Juga :  Tuban Specta Night Carnival Diundur, Berikut Alasan Panitia Penelenggara

“Riko dan Matsumura di depan, dua penyerang, menurut saya itu adalah keputusan yang tepat dan senang bisa mendapat tiga poin,” tutur Doll.

- Advertisement -

Terlepas dari kemenangan yang didapatnya atas Persebaya, Doll juga menyatakan rasa hormatnya kepada pelatih tim lawan Aji Santoso, yang dinilainya telah menginstruksikan cara bermain yang bagus kepada tim asuhannya.

Doll mengganti tiga pemainnya di ketiga lini secara bersamaan pada babak kedua, dengan memasukkan Aji Kusuma, Resky Fandi, dan Akbar Arjunsyah. Menurutnya keputusan itu diambil karena para pemain yang berada di lapangan tengah kelelahan.

Kami mengganti (pemain) di saat yang tepat, karena beberapa pemain kami kelelahan. Anda dapat melihatnya saat situasi 11 lawan 10. Itulah sebabnya seperti saya katakan sebelumnya kami punya banyak tanda tanya,” ujar pelatih asal Jerman itu.

Baca Juga :  Alami Cedera, Lewandowski Diragukan Tampil di Copa del Rey Lawan Real Madrid

Perihal Persija yang saat ini tidak memiliki banyak stok penyerang murni, Doll menyatakan bahwa ia telah beradaptasi dengan situasi yang ada. Salah satunya adalah dengan memberikan peran lebih banyak untuk menyerang dan menusuk ke area penalti lawan bagi dua pemain yang sejatinya merupakan gelandang atau pemain sayap, yakni Ryo dan Riko Simanjuntak.

“Saya suka cara bermain Persebaya. Mereka pakai pelatih lokal. Mereka membiarkan para pemainnya bermain, membangun serangan dari bawah, bukannya mengirim umpan-umpan panjang. Benar-benar pekerjaan bagus dari kolega Indonesia saya,” tegas mantan pelatih Borussia Dortmund itu. (*)

Sumber: ANTARA, Pewarta: A Rauf Andar Adipati

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img