Oleh: MUTHOLIBIN, Ketua Gerakan Tuban Menulis dan pegiat literasi di Kabupaten Tuban
MEMBACA berita Radar Tuban edisi Jumat (14/1), rasanya tratapan. Kabupaten Tuban masih mempertahankan posisinya sebagai salah satu kabupaten miskin dengan bertambahnya keluarga miskin sebanyak 5 ribu jiwa lebih. Miris sekali.
Kepimpinan Bupati Aditya Halindra Faridzky lebih mengutamakan pembagunan insfratruktur dibanding dengan pengentasan kemiskinan. Ini terlihat bagaimana sebagian jalan sudah diaspal dan pembagunan di sejumlah titik dalam kota, seperti halnya pembangunan taman di Bunderan Sleko yang menghabiskan anggaran miliaran. Seyogjanya dengan uang segitu banyak bisa digunakan untuk program pengentasan kemiskinan, menyelamatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Tuban agar tetap bisa bertahan di tengah gempuran pandemi yang tak kunjung berujung ini.
Mari kita lihat bersama bahwa Tuban menjadi salah satu kabupaten yang dilirik dunia Internasional dengan potensi sumber daya alamnya. Sejarah membuktikan bahwa Tuban adalah salah satu kabupaten tertua se-karedisenan Bojonegoro, Lamongan. Tuban memiliki sejarah panjang, mulai dari Tuban sebagai pusat perdagangan muali zaman kerajaan hingga sekarang. Ini dibuktikan dengan Pantai Boom sebagai pelabuhan internasional pada waktu itu.
Banyak sumber daya alam yang berpotensi sebagai acuan untuk pengembangan suatu wilayah, baik di sektor pertanian, penambangan, perkebunan, pariwisata, perikanan dan lain-lain. Pengelolaan sumber daya alam yang baik akan menghasilkan banyak keuntungan bagi pemerintah setempat dan daerah sekitar.
Kabupaten Tuban merupakan salah satu kabupaten yang berada di pesisir pantai utara Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Sebagai daerah yang berada di area pantai, Tuban memiliki sumber daya alam laut yang beragam, mulai dari perikanan, pariwisata dan lainnya. Selain kekayaan sumber daya alam yang ada di laut, Tuban juga dikelilingi deretan pegunungan kapur dengan sumber daya alam berupa bahan tambang, dan wilayah yang cocok untuk pertanian dan perkebunan.
Sayangnya, potensi alam yang ada di Kabupaten Tuban ini belum sepenuhnya mampu dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dengan baik. Pengembangan wilayah Kabupaten Tuban yang mengarah pada sektor perindustrian mengakibatkan investor hanya ingin menanamkan modalnya pada sektor perindustrian. Hal ini akan berdampak pada pesatnya perkembangan perindustrian yang ada di wilayah Tuban.
Seharunya, perkembangan industri yang ada di Tuban diimbangi dengan perkembangan potensi sumber daya alam yang lain, sehingga banyak pemasukan daerah yang berasal dari pengembangan sumber daya alam di Bumi Ronggolawe. Selain itu, juga bisa memicu pemerataan ekonomi di setiap kecamatan.
Pariwisata, itulah yang mungkin bisa lebih dikembangkan lagi untuk menambah potensi pengembangan wilayah. Kita tahu bahwa Tuban memiliki lokasi wisata yang sangat melimpah, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.
Potensi Tuban lainnya adalah di sektor industri. Tuban memiliki banyak aspek yang bisa diolah, kekayaan alamnya misalnya. Pegunungan batu kapur yang terbentang luas di Tuban menjadi alasan adanya dua pabrik besar yang memproduksi semen, yakni Semen Indonesia dan Holcim, TPPI, PLTU, JoB PPEJ (Pertamina) Soko, Pertamina Terminal Tuban yang berada di Jenu, dan yang akan segera di bangun, Pertamina Rosneft di Jenu.
Melihat semua potensi yang di miliki Kabupaten Tuban di semua bidang tersebut, maka pemerintah daerah dan masyarakat harus bersinergi untuk mempersiapkan sumber daya manusianya. Mulai dari pelatihan-pelatihan kepada putra daerah guna memberikan skill yang dibutuhkan dalam industri.
Sebenarnya, jika pemerintah serius memperhatikan putra daerah, maka pengangguran di Tuban akan berkurang drastis. Pun dengan angka kemiskinan juga akan mengalami penurunan. Termasuk jika pemerintah daerah serius bersinergi dengan perusahaan industri di Tuban untuk memberikan beasiswa kuliah sesuai jurusan yang dibutuhkan perusahaan.
Sayangnya, yang terjadi di lapangan masih berupa harapan. Putra daerah dan masyarakat masih menjadi penonton dengan hadirnya industri di Tuban, karena dengan alasan sumber daya manusianya kurang kompeten di bidangnya. Duh, sial.
Sesungguhnya semua potensi yang ada di Tuban ini dapat menyejahterakan masyarakat, asalkan pemerintah daerah serius untuk mewujudkannya.(*)