Dia mengatakan, pergelaran tradisi budaya tersebut berdasarkan survei lokasi dan wawancara dengan narasumber tokoh setempat.
Heny menerangkan, kegiatan P5 tersebut merupakan kali kedua. Sebelumnya, kegiatan pertama diselenggarakan pada 2022 dengan tema Demokrasi.
‘’Jadi kegiatan puncak P5 tahun ini sudah diprogramkan sejak 2022 dan masuk dalam rencana kerja anggaran (RKA),’’ ujarnya.
Karena itu, lanjut Heny, meski biaya operasional sekolah (BOS) dan biaya penunjang operasional penyelenggaraan pendidikan (BPOPP) belum cair, kegiatan ini tetap berjalan lancar.
Dia menegaskan, lembaga pendidikan yang dipimpinnya wajib menyelenggarakan P5. Itu karena sekolahnya berpredikat pusat keunggulan (PK).
‘’Jadi kami wajib merealisasikan,’’ tuturnya.
Heny lebih lanjut menyampaikan tujuan dari P5 pada materi kearifan lokal ini ingin menanamkan khususnya dimensi bernalar kritis, kreatif, dan bergotong-royong.
Pada puncak kegiatan P5, SMKN 2 Tuban me-launching Cafe Kawah Candradimuka. Kafe ini merupakan kegiatan lanjutan dari penetapan SMKN 2 Tuban sebagai sekolah PK.
‘’Karena anak-anak harus menggunakan pembelajaran teaching factory, jadi langsung melaksanakan kegiatan layaknya di industri,’’ ujar pendidik berjilbab itu.
Heny juga menyinggung kebijakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menjadikan SMKN 2 Tuban sebagai badan layanan umum daerah (BLUD).
Dengan status BLUD, lanjut dia, siswa boleh melaksanakan usaha yang tujuannya untuk pembelajaran bagi para siswa.