Radartuban.jawapos.com – Program Angkutan Pelajar 2022 direalisasikan pada pertengahan bulan ini atau sekitar dua pekan lagi. Menjelang beroperasinya mobilitas mobil antar-jemput pelajar, PT Tuban Agung Makmur (TAM), pemenang lelang proyek sewa armada senilai Rp 449 juta tersebut berkoordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Tuban terkait teknis pelaksanaan program tersebut.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Ketua Organda Tuban Ihsan Hadi membenarkan hal tersebut.
‘’Kami telah bertemu. Berbincang ihwal sewa armada untuk program angkutan pelajar,’’ ujarnya kemarin (3/10).
Ihsan sapaannya menerangkan, dalam pertemuan tersebut, PT TAM sepakat menyewa 41 armada mobil penumpang umum (MPU) berikut pengemudinya. Armada inilah yang akan beroperasi di lima trayek. Rinciannya, 1 trayek di zona perkotaan, 2 trayek di zona jalur pantai utara, dan 2 trayek di zona tengah. Detail trayek lihat grafis.
Ihsan bersyukur Organda dilibatkan Tuban dalam program Angkutan Pelajar 2022. Dia berharap pelibatan unsur masyarakat lokal dan kelas bawah dalam program ini menjadi contoh bagi realisasi program-program Pemkab Tuban yang lain.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Imam Isdarmawan memaparkan hal serupa.
Dia menyampaikan, realisasi program angkutan pelajar tahun ini melibatkan 41 armada MPU dan pengemudinya yang tergabung dalam Organda Tuban. Teknisnya, terang Imam, sapaannya, bodi MPU angkutan pelajar nantinya berstiker khusus. Itu untuk membedakan dengan MPU regular.
‘’Semoga lancar-lancar saja,’’ ujarnya.
Disinggung soal trayek yang sama sekali tidak menyentuh zona selatan, meliputi Kecamatan Parengan, Singgahan, Bangilan, Senori, Jatirogo, dan Kenduruan, pejabat kelahiran Semarang ini menuturkan, saat ini masih belum. Imam menuturkan, realisasi program angkutan pelajar ini perlahan. Dikerjakan tahap demi tahap hingga menyeluruh se-Kabupaten Tuban.
‘’Zona selatan akan tersentuh program Angkutan Pelajar 2023 mendatang,’’ tegasnya.
Perlu diketahui, munculnya program angkutan pelajar merupakan respons Pemkab Tuban terkait tidak layaknya transportasi umum pelajar selama bertahun-tahun.
Melalui realisasi program ini, pemkab berharap angkutan pelajar tak layak, seperti pikap maupun motor bergerobak bakal hilang. Dalam program ini, para siswa-siswi tidak perlu merogoh kocek alias gratis ketika menumpang MPU angkutan pelajar. (sab/ds)