Radartuban.jawapos.com – Untuk melahirkan lulusan yang siap menghadapi kompetisi kerja, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus melebarkan kerja sama internasionalnya.
Terbaru, vokasi UMM menggaet Japan Association for Construction (JAC) Jepang, Rabu (5/10) untuk memberikan jalan para lulusan agar bisa bekerja di Negeri Sakura tersebut. JAC juga tertarik dengan Center for Excellent (CoE) yang dikembangkan oleh Kampus Putih karena dinilai sebagai inovasi yang strategis dari aspek sumber daya manusia (SDM).
General Manager Project Department JAC Yasuhito Morishima menjelaskan, kedatangannya ke UMM adalah untuk mencari SDM yang siap didatangkan dan berkarya di Jepang.
Ia menilai Kampus Putih dapat menyediakan SDM mumpuni, salah satunya melalui CoE yang ada. Yakni, program-program yang terkait konstruksi.
Morishima juga menjelaskan bahwa ada 46 asosiasi yang berada di bawah naungan JAC. Mereka merupakan asosiasi yang terdaftar di sektor infrastruktur, transportasi, concrete pump, dan lainnya. Bahkan, JAC adalah satu-satunya perusahaan Jepang di bidang konstruksi yang bisa mendatangkan tenaga luar negeri.
“Di Jepang, ada 33 sub bidang pekerjaan konstruksi. Kami juga akan terus mencari mitra-mitra yang mampu mencetak lulusan siap kerja. Dan saya rasa UMM adalah salah satu nya. Nanti, para lulusan akan mengikuti proses belajar Jepang terlebih dahulu. Kemudian juga keterampilan teknis konstruksi sehingga aspek komunikasi dan skill sama-sama terasah,’’ tambahnya.
Menariknya, UMM dan JAC tidak hanya melatih dan mengasah skill. Ada ribuan lowongan pekerjaan di Jepang yang bisa diisi oleh SDM-SDM Indonesia. Pun dengan Kampus Putih. Total lebih dari 3.800 kursi yang diperebutkan dan disiapkan bagi SDM Indonesia yang penuh talenta.
‘’Saya pikir etos kerja yang dimiliki orang-orang Indonesia sangat tinggi. Apalagi jika dibarengi dengan kemampuan bahasa Jepang yang baik serta kinerja yang apik. Tentu akan memberikan hasil yang menarik,’’ tuturnya.
Adapun kedatangan perwakilan JAC ke Indonesia memang khusus bertujuan hanya untuk mengunjungi UMM. Hal itu tidak lepas dari keberhasilan training center yang mampu merekrut ratusan peserta. Bahkan, secara konsisten membe rangkatkan SDM ke Jepang yang bekerja di berbagai bidang.
Di sisi lain, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menilai program kerja sama terkait konstruksi ini sangat relevan dengan CoE yang dimiliki Kampus Putih. CoE bertujuan untuk memastikan mahasiswa memiliki kepakaran dan keahlian spesifik.
Karena itu, menurut dia, ini akan menjadi kerja sama yang saling mengisi. Satu pihak mampu mencetak lulusan dengan kemampuan yang sesuai. Sementara pihak lainnya beruntung karena mendapatkan SDM bagus untuk perusahaannya.
‘’Kami memiliki lahan seluas lima belas hektare yang kini dikembangkan sebagai pusat CoE. Ada lebih dari 40 CoE yang sudah berjalan, dirintis, bahkan baru di-launching. Saya rasa kerja sama kami dengan JAC bisa memberikan hasil yang maksimal dan kemajuan bagi pengembangan CoE,” tambah rektor asal Kediri itu. (*/ds)