TUBAN – Sepertinya tidak banyak yang tahu bahwa Jumat, 8 September 2023 adalah Hari Aksara Sastra Internasional atau Hari Literasi Sedunia.
Fakta itu tampak dari sepi-sunyinya kegiatan yang digelar. Tidak banyak lembaga pendidikan yang memperingati hari melek huruf internasional ini.
Lembaga pendidikan di seputaran wilayah kota, misalnya. Seperti lilin di dalam ruang yang gelap, sejauh pantauan Jawa Pos Radar Tuban, peringatan Hari Aksara Sastra Internasional itu hanya tampak di SD Pusaka Tuban.
Peristiwa bersejarah yang ditetapkan UNESCO pada 17 November 1965 itu diperingati Sabtu (9/9) pagi.
Kegiatannya, anak-anak diajak dan dibimbing mengenal aksara Jawa melalui alat peraga yang telah disiapkan oleh guru.
Selain itu, juga dikenalkan dengan tokoh-tokoh pewayangan. Sebagai bentuk aplikasi atas apa yang telah dipahami, anak-anak juga diminta untuk menyusun nama tokoh wayang menggunakan aksara Jawa yang sudah dikenalkan sebelumnya.
Evi Ariyanti Natalia, guru kelas tiga SD Pusaka menyampaikan, sedianya Hari Aksara Sastra Internasional memang dipe ringkati pada 8 September.
Namun, peringatan baru digelar sehari setelahnya bersamaan dengan kelas literasi yang rutin digelar saban hari Sabtu.
‘’Di momentum Hari Aksara Sastra Internasional ini, anak-anak kami kenalkan dengan aplikasi aksara, terutama aksara Jawa,’’ tutur pendidik yang juga seorang penari itu.
Stenly dan Yosua, salah dua siswa yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku sangat senang dengan acara yang digelar. Utamanya saat dikenalkan tokoh-tokoh pewayangan.
‘’Saya suka wayang karena bentuknya bagus. Saya juga bisa menyusun nama wayang dengan aksara Jawa,’’ ujar keduanya. (tok)