Radartuban.jawapos.com – Kekosongan jabatan kepala sekolah (kasek) definitif terus membayangi lembaga pendidikan sekolah dasar (SD) di Tuban. Hanya berselang kurang lebih tiga bulan pascapelantikan pengisian kasek baru di 128 SD, kini kasek definitif di 105 SD se-Kabupaten Tuban kembali kosong. Untuk sementara diisi pelaksana tugas (Plt).
Dari jumlah total 541 SD se-Kabupaten Tuban, persentase kekosongan kasek definitif di jenjang SD ini mencapai hampir 20 persen.
Kepala Bidang Pengembangan Kurikulum dan Guru–Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Welly Kurniawan mengatakan, banyaknya kursi kasek yang kosong dipicu jumlah pendidik yang pensiun lebih banyak daripada yang masuk melalui seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Sebab itulah, pemerintah membuka lebar peluang guru diangkat menjadi kasek melalui seleksi guru penggerak.
‘’Guru penggerak nantinya bisa jadi calon kepala sekolah,’’ ujarnya sebagai solusi untuk mengatasi krisis kasek di jenang SD.
Sebagaimana diketahui, guru penggerak merupakan salah satu syarat dapat diangkat menjadi kasek. Lebih lanjut mantan Kepala SMPN I Rengel ini menuturkan, meski dipimpin pelaksana tugas, kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN yang belum memiliki kasek tetap berjalan lancar. Sejauh ini, kata dia, kasek yang ditunjuk merangkap Plt, masih bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
‘’Karena SD rombelnya sedikit tidak seperti SMP, jadi satu orang masih bisa memimpin dua lembaga pendidikan dengan baik, dan Alhamdulillah semuanya lancar,’’ tuturnya.
Kendati demikian, terang Welly, bukan berarti kekosongan kasek definitif ini akan dibiarkan terlalu sama. Seiring banyaknya kekosongan kasek tersebut, pemerintah daerah sudah memikirkan untuk segera mengisi posisi jabatan kasek secara definitif. Hanya waktunya kapan, pihaknya masih menunggu petunjuk dan arahan dari Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky. Apalagi, lan jut dia, stok calon kasek di Tuban belum sebanyak lowongan yang dibutuhkan.
‘’Guru penggerak yang layak sesuai kriteria calon kepala sekolah jumlahnya belum cukup untuk mengisi kekosongan,’’ ungkapnya.
Bagaimana dengan SMP, pendidik yang juga Plt Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal Disdik Tuban ini memastikan, hingga saat ini hanya kekurangan satu kepala sekolah, yakni di SMPN II Grabagan. Untuk sementara diisi Plt dari SMPN 1 Grabagan.
‘’Khusus untuk SMPN ini, kemungkinan akan segera diisi dalam waktu dekat,’’ tandas pendidik lulusan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini. (yud/tok)