Prestasi dan reputasi senantiasa diraih Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Terbaru, Kampus Putih UMM dinobatkan sebagai kampus nomor satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia versi University Ranking (UniRank) edisi Juli 2022.
Sebelumnya, pada periode Januari 2022, UMM berada di posisi ketiga setelah UMY dan UMS di antara PTMA lainnya. Kampus yang terletak di Malang itu juga menduduki nomor enam kampus swasta terbaik se-Indonesia versi yang sama serta di peringkat 23 perguruan tinggi negeri dan swasta.
Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menilai seluruh rekognisi baik di level regional dan internasional sangatlah penting untuk dicapai sebuah perguruan tinggi. Apalagi banyak aspek yang dinilai dan diakui bagus oleh lembaga pemeringkatan. “Raihan ini juga menjadi sebuah kepercayaan masyarakat atas institusi dalam hal ini Kampus Putih UMM,” tambahnya.
Meski demikian, menurutnya rekognisi tidaklah cukup bagi perguruan tinggi. Hal lain yang perlu diupayakan adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemandirian dan skill mumpuni. Dengan demikian, mereka mampu membangun peradaban bangsa. “Perguruan tinggi tidak boleh lengah. Tidak hanya sekadar menyandarkan pada rekognisi semata, tapi juga harus senantiasa berupaya meningkatkan SDM menuju bangsa Indonesia yang lebih maju,” tegas Fauzan.
Sementara itu, Asisten Rektor Bidang Akreditasi Internasional dan Pemeringkatan UMM Drs. Suparto, M.Pd. mengatakan, pihak UniRank mengeluarkan hasil penilaian dua kali setahun. Tepatnya pada Januari dan Juli. Peringkat Kampus Putih UMM pada edisi ini meningkat dibanding dengan sebelumnya. Hal itu tidak lepas dari peningkatan di berbagai sektor, utamanya website kampus.
”Penilaian UniRank ini memang lebih fokus pada performa website serta jumlah masyarakat yang mengaksesnya. Maka, website kampus memiliki peran signifikan dalam raihan ini,” tambahnya.
Lebih rinci, Parto, sapaan akrabnya menjabarkan lima tools yang digunakan UniRank dalam melakukan penilaian. Indikator pertama adalah Moz Domain Authority, yakni penilaian domain pencarian. Kedua, mengukur sejauh mana performa situs kampus-kampus berdasarkan visitornya menggunakan Alexa Global Rank. Ini menjadi salah satu fokus utama dalam pemeringkatan yang dilakukan UniRank.
Ketiga, spesifik menilai situs apa saja yang masih memiliki relasi dengan website terkait, dalam hal ini adalah website perguruan tinggi. UniRank menggunakan tools SimilarWeb Global Rank. Keempat, menggunakan Majesting Referring Domains yang mengukur kualitas backlink, baik itu berupa URL, webpages, maupun penilaian kuantitas link. Aspek ini menjadi peran penting dalam performa sebuah website.
“Tools terakhir Majestic Trust Flow. Penggunaan layanan ini dapat mengukur perbandingan antar website. Menurut UniRank, komponen ini dipakai dalam menentukan ambang batas kepercayaan publik yang bisa diukur dari domain website. Pun dengan pengembangan web melalui topik yang relevan,” imbuhnya.
Suparto juga mengapresiasi kerja keras dan kontribusi yang sudah dilakukan sivitas akademika UMM. Menurutnya, raihan membanggakan ini tidak cukup hanya dirayakan, tapi juga menjadi bahan bakar untuk terus memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan yang UMM selenggarakan.
Peningkatan dan perbaikan juga senantiasa dilakukan Kampus Putih, baik secara kuantitas dan kualitas. Hal itu dilakukan untuk melebarkan dan meluaskan reputasi internasional yang dimiliki. Sebelumnya, UMM juga mendapatkan berbagai pengakuan internasional dari beragam lembaga seperti AUN-QA, IABEE, Asean Eneergy Awards, QS Stars, dan lainnya. Pun dengan ribuan kerja sama bertaraf nasional dan internasional.
“Tentu, ini bukan menjadi akhir. Perlu adanya pembenahan di sektor-sektor yang masih kurang. Dengan begitu, UMM bisa terus naik dan menjadi universitas dengan reputasi internasional yang mumpuni. Tidak hanya di versi UniRank, tapi juga di versi pemeringkatan perguruan tinggi lain,” pungkasnya. (*/ds)