RADAR TUBAN – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kembali menggelontorkan program terbaru di bidang pendidikan. Namanya Sulingjar atau kepanjangan dari Survei Lingkungan Belajar.
Kegiatan tersebut merupakan survei tempat belajar untuk anak usia dini yang meliputi kelompok bermain (KB) dan taman kanak-kanak (TK).
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (PAUD dan PNF) Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Sucandi menerangkan, survei lingkungan belajar merupakan kegiatan yang baru dilaksanakan tahun ini.
Sebelumnya, pemerintah melakukan survei belajar hanya di lingkup sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) sederjat.
‘’Kalau survei belajar di SD, SMP, dan SMA melalui asesmen nasional (AN),’’ tuturnya ketika diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban.
Mantan Koordinator Pendidikan Kecamatan (Kordikcam) Parengan itu mengatakan, Sulingjar merupakan pengambilan data bersifat sensor yang dilakukan rutin tiap tahun.
Kegiatan tersebut bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan anak usia dini. Dengan demikian, kegiatan tersebut dapat menjadi bagian dari evaluasi internal melalui data komprehensif yang telah diolah oleh Kemendikbudristek.
‘’Kegiatan ini untuk menilai mutu lembaga pendidikan,’’ tegasnya.
Sucandi mengemukakan, meski memiliki tujuan yang sama, Sulingjar dan AN memiliki konsep yang berbeda. AN adalah survei untuk perwakilan siswa dari lembaga pendidikan.
Sedangkan untuk jenjang KB dan TK, survei dilakukan melalui guru dan kepala sekolah yang terdata di Data Pokok Pen didikan (Dapodik) maupun Education Management Information System (EMIS).
Sistemnya menggunakan daring yang dilaksanakan pada 25 September – 22 Oktober mnendatang.
‘’Karena dilakukan pada jenjang anak usia dini, yang dilibatkan survei adalah pendidiknya,’’ ujarnya.
Mantan kepala SDN Sidorejo 1 Tuban itu menyampaikan, dari hasil survei tersebut dapat dilihat kualitas masing-masing lembaga pendidikan.
Dengan demikian, nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi tiap sekolah; apakah harus ditingkatkan atau dipertahankan.
‘’Harapannya, mutu pendidikan di setiap sekolah bisa setara, baik antara lembaga pendidikan di kota maupun pedesaan,’’ ujarnya. (yud/ds)