TUBAN – Di tengah keterbatasan, puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-62 SMAN 1 Tuban diperingati dengan kegiatan sederhana namun penuh kreativitas.
Melalui kegiatan tasyakuran tersebut, siswa diajak untuk mencintai lingkungan dan berwirausaha dengan lomba desain busana daur ulang dan bazar.
Sekolah juga mengajak siswa untuk mencintai kearifan lokal melalui tarian massal tradisional.
Rangkaian kegiatan HUT SMANSA dimulai Rabu (13/9) pagi dengan istighotsah dan mauidhoh hasanah tentang kehidupan remaja di era masa kini.
Sambil mendengarkan alunan merdu grup banjari Rohis, siswa diajak berdoa dalam menempuh pendidikan dan mencetak prestasi di SMANSA.
Acara hari pertama tersebut ditutup dengan khataman Alquran dari siswa.
Berikutnya acara disambung Kamis (14 /9) pagi, dimulai dengan fun walk atau jalan sehat yang diikuti seluruh keluarga besar SMANSA dengan mengelilingi rute di sekitar lingkungan sekolah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut pengawas SMAN Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Bojonegoro-Tuban, Drs. H. Mambaul Musofa, pengurus komite, Forkopimcam Tuban, dan segenap tamu undangan lainnya.
Kepala SMAN 1 Tuban Dra. Hj. Wiwik Wi do wati, M.Pd mengatakan, fun walk bertujuan untuk mengajak sehat bersama itu juga membagikan hadiah undian yang bermanfaat bagi siswa dan guru.
Selama pengundian juga ditampilkan ragam pertunjukan kreativitas siswa yang tergabung di berbagai ekstrakurikuler sekolah.
‘’Peringatan HUT ini untuk memfasilitasi kreativitas siswa sesuai Kurikulum Merdeka,’’ tuturnya.
Pendidik asal Bojonegoro ini menegaskan, peringatan ulang tahun tersebut dikemas sekaligus sebagai implementasi Gelar Karya P5 (proyek pengembangan profil pelajar Pancasila).
Antara lain melalui tema kearifan lokal dan kewirausahaan. Siswa diajarkan cara berwirausaha melalui bazaar dan desain busana daur ulang limbah.
‘’Dalam acara juga menampilkan tarian massal tradisional untuk siswa putra dan putri sebagai implementasi tema kearifan lokal,’’ ungkapnya.
Pendidik wanita senior ini mengatakan di tengah keterbatasan, SMANSA tetap selalu berupaya menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.
Siswa harus tetap mendapat fasilitas untuk berkarya, berkreasi, dan berinovasi melalui berbagai program sesuai dengan implementasi Kurikulum Merdeka.
‘’Meski dengan kegiatan sederhana, siswa harus tetap mendapat fasilitas untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi sehingga menghasilkan prestasi,’’ tutur dia.
Meskipun dirayakan dengan sederhana tanpa bintang tamu band papan atas seperti tahun-tahun sebelumnya, pendidik mata pelajaran Matematika ini berharap tak menyurutkan semangat keluarga besar SMANSA dalam menorehkan prestasi.
Para guru dan siswa harus tetap terpacu untuk mengharumkan Tuban melalui prestasinya.
‘’Terima kasih kepada orang tua siswa dan seluruh pihak terkait yang selalu mendukung SMANSA Tuban untuk mengantarkan peserta didik meraih impiannya,’’ tutur dia.
Sementara itu pengawas SMAN Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Bojonegoro-Tuban, Drs. H. Mambaul Musofa mengatakan, SMANSA su dah tidak diragukan lagi dalam mencetak generasi berprestasi.
Maka dari itu, butuh kerja sama dan sinergi banyak pihak agar SMANSA tetap konsisten menjadi lembaga pendidikan yang unggul dari segi akademis maupun nonakademis.
‘’Semoga SMANSA terus mencetak generasi berprestasi untuk kebanggaan Tuban,’’ harap dia. (yud/wid)