Tingkatkan Kesadaran Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dengan Program SDS
Radartuban.jawapos.com – Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Tuban kembali menyelenggarakan kuliah kerja nyata (KKN) setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19. KKN Tematik 2022 dengan tema Upaya dan Kerja Nyata dalam Peningkatan Kesadaran Hidup Sehat tersebut rencananya diselenggarakan selama 14 hari.
Setelah dibuka kemarin (18/7), KKN diperkirakan berakhir pada 2 Agustus mendatang. Tempatnya di 13 desa di Kecamatan Merakurak. Dalam pembukaan di Balai Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak kemarin, sebanyak 275 mahasiswa hadir.
Selama dua pekan pelaksanaan program pengabdian masyarakat, mahasiswa IIKNU diagendakan mengawal kesehatan masyarakat di desa binaannya. Ketika terjun ke lapangan, mahasiswa menganalisis kebutuhan penanganan kesehatan di masing-masing desa. Ke depannya hasil analisa tersebut akan diserahkan kepada Pemkab Tuban untuk menjadi rekomendasi beserta solusinya.
Rektor IIKNU Tuban Dr H Miftahul Munir S.KM, M.Kes, DIE dalam sambutannya menjelaskan, sebenarnya KKN dilaksanakan selama empat minggu. Yakni, dimulai persiapan pra-KKN selama satu minggu di kampus. Kemudian, dilanjutkan KKN di lapangan selama dua minggu yang dimulai kemarin. Untuk waktu seminggu terakhir diagendakan pelaporan hasil KKN. ‘’Nantinya akan ada rekomendasi analisis untuk kecamatan,’’ ujarnya.
Salah satu tujuan besar KKN, terang Munir, sapaannya, sebagai upaya dalam peningkatan kesadaran sosial dan pemberdayaan masyarakat. Karena itu dalam KKN ini IIKNU punya sistem atau program sedoso damel sedoyo (SDS).
‘’Dari sistem ini kita analisis permasalahan di masing-masing desa, hasilnya akan menjadi rekomendasi,’’ tegas ketua Divisi Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) Regional IX Jawa Timur itu.
Munir berharap data hasil analisis selama KKN benar-benar valid sesuai problem di lapangan. ‘’Data yang benar-benar riil ini akan ditangani kecamatan,’’ imbuh suaminya Endang Nurul Kumarijati, kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMP TSP) Tuban itu.
Munir mengemukakan, setiap desa pasti memiliki problem sendiri-sendiri. Dari problem inilah, lanjut dia, nantinya melahirkan rekomendasi sekaligus solusi.
Di bagian lain, dia berharap bimbingan dari camat, kapolsek, danramil, dan semua kepala desa. Dengan dukungan mereka, dia optimistis pelaksanaan KKN berlangsung sukses. Apalagi, selama dua tahun IIKNU tidak menyelenggarakan KKN karena terkendala pandemi Covid-19. ‘’Alhamdulillah mulai hari ini kita akan eksis kembali dengan suasana baru, model baru, dan paradigma baru,’’ pungkasnya.
Sementara itu, Camat Merakurak Muhammad Mustakim dalam sambutannya menyampaikan permasalahan kesehatan di Merakurak. Dua di antaranya yang perlu menjadi fokus adalah soal stunting dan open defecation free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan. ‘’Merakurak itu ODF-nya tiga terbawah di Tuban,’’ ujarnya.
Karena itu, dia meminta bantuan kepada para mahasiswa yang KKN untuk bisa memberikan pendampingan pada masalah tersebut. ‘’Tentu kami akan sangat terbantu,’’ ujarnya. (fud/ds)