Radartuban.jawapos.com – Semangat baru. Itulah yang diusung SMAN 1 Kerek untuk merawat kepercayaan masyarakat. Semangat inilah yang terus dikobarkan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan agar anak didiknya mampu menghadapi tantangan perkembangan zaman.
Semangat baru tersebut juga menjadi tonggak lajunya SMAN Kerek setelah dua tahun dihantam badai pandemi Covid-19.
Plt Kepala SMAN 1 Kerek Djoko Sri jatno, S.Pd, M.Pd mengatakan, lembaga pendidikannya berusaha tetap menjaga kepercayaan masyarakat. Kalau kepercayaan tersebut terjaga, tentu partisipasi masyarakat di dunia pendidikan semakin tinggi.
‘’Kami (SMAN 1 Kerek) tidak bisa berjalan sendiri, kami butuh semua stakeholder untuk mendukung,’’ ujarnya.
Kepercayaan tersebut, kata Djoko, panggilan akrabnya tentu dibarengi dengan kualitas pendidikan di lembaga yang dipimpinnya. Karena itulah, dia berkomitmen untuk terus memperbaiki semua tatanan lembaga pendidikannya untuk mendukung sistem pembelajaran. Apalagi, dengan hadirnya kurikulum baru, Kurikulum Merdeka.
‘’Kami semua dewan guru dan sarana prasarana telah siap menyelenggarakan Kurikulum Merdeka tahun ini,’’ tegas pendidik yang juga kepala SMAN 1 Soko.
Kata kunci semangat baru, lanjut Djoko, diharapkan bisa membawa siswanya untuk siap bersaing, baik di bidang akademis maupun life skill.
Untuk upaya peningkatan akademis sudah dibuktikan lembaga pendidikan ini pada tahun ajaran 2021 – 2022 dengan meluluskan 100 persen siswanya. Kesuksesan tersebut dibarengi dengan angka siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri dan swasta sebanyak 15 persen.
Selain mengutamakan program akademis, SMAN 1 Kerek di bawah kepemimpinan Djoko Srijatno juga diarahkan untuk pengembangan life skill siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler. Program ini diejawantahkan dengan program double track untuk mendukung Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan tahun ini.
Penerapannya, sekolah membuat program internal atau akademis 70 persen dan program life skill 30 persen melalui kegiatan ekstrakurikuler. Life skill ini diisi dengan program pelatihan keterampilan tata boga, informasi teknologi, dan lainnya.
‘’Program ini kami adakan sebagai jawaban atas tingginya angka dunia kerja di Kecamatan Kerek dan secara umum di Kabupaten Tuban,’’ katanya.
Penyiapan IT, terang Djoko, juga ditunjang dengan laboratorium komputer yang lengkap. Dengan demikian, siswa yang ingin belajar dan mendalami IT terfasilitasi.
‘’Ke depannya, dengan berkembangnya teknologi, skill IT sangat dibutuhkan di dunia kerja,’’ ujar lulusan prodi magister teknologi pendidikan Universitas Dr. Soetomo Surabaya itu.
Untuk tata boga, SMAN 1 Kerek membekali siswanya dengan kemampuan membuat kue dan sejumlah resep masakan. Harapannya, ke depan lahir pengusaha kue dan makanan dari lulusan sekolah ini. Bekal life skill menjahit dan membatik juga diberikan.
‘’Ini sebagai upaya agar siswa kami bisa meneruskan tradisi nenek moyangnya yang pembatik,’’ tuturnya.
Untuk memberikan bekal life skill, SMAN 1 Kerek bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Tuban. Di lembaga ini, siswa diberikan bekal keterampilan mengelas dan keterampilan lain yang dibutuhkan perusahaan.
‘’Skill ini kami persiapkan jika anak didik kami ingin segera masuk ke dunia kerja,’’ imbuh pendidik yang tinggal di Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban itu.
Selain life skill ekstrakurikuler, SMAN yang berlokasi di Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek ini juga aktif dalam kegiatan kepramukaan. Salah satunya prestasinya, Gudep SMAN 1 Kerek mewakili Kwarcab Tuban pada kegiatan Pramuka Peduli Semeru.
Dalam kegiatan tersebut, sepuluh anggota gudep ini diterjunkan untuk membantu pembangunan rumah layak huni di Lumajang pasca bencana erupsi Gunung Semeru. Adalah Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang memilih SMAN 1 Kerek untuk berangkat.
‘’Yang membanggakan lagi, di sana (Lumajang, Red) meraih sebagai kontingen tercepat dalam penyelesaian pekerjaan,’’ pungkas Djoko. (fud/ds)