Capaian membanggakan kembali ditorehkan SMK Taruna Jaya Prawira (TJP) Tuban. Sekolah kejuruan swasta unggulan di Kabupaten Tuban ini dinyatakan memenuhi syarat sebagai SMK Pusat Keunggulan (PK) sektor pemesinan dan konstruksi.
TIDAK mudah menyandang status SMK PK. Ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Dari bermacam syarat administrasi hingga memiliki kemitraan atau kerja sama dengan dunia kerja dalam hal penyelarasan kurikulum dan pelaksanaan praktik kerja lapangan.
Dari sekian syarat yang harus dipenuhi, SMK TJP Tuban dinyatakan layak sebagai SMK PK.
Setelah terpilih sebagai SMK PK, pada 2022 ini SMK TJP Tuban mendapat dua macam bantuan: bantuan SMK PK skema lanjutan dan bantuan SMK PK skema pemadanan.
Untuk bantuan skema lanjutan meliputi kegiatan penerapan kurikulum merdeka; link and match dengan industri; penguatan kelembagaan; dan penguatan karakter.
Sedangkan bantuan skema pemadanan terbagi dua: Pertama, bantuan pemadanan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berupa mesin Milling, gerinda tools, surface grinding.
Kedua, bantuan pemadanan dari PT Bambang Djaja Surabaya berupa bantuan trafo edukasi dan peralatan, serta kegiatan terkait dengan industri.
‘’Kegiatan terkait dengan industri ini termasuk meliputi rekrutmen tenaga kerja,’’ kata Kepala SMK TJP Tuban Bambang Kusdiyanto, ST. M.MPd.
Ditegaskan Bambang, bantuan skema pemadanan menjadi bukti bahwa SMK TJP telah mendapat kepercayaan dari dunia industri. Sebab, tolok ukur bantuan pemadanan dari APBN adalah kerja sama dengan perusahaan.
Misalnya, perusahaan A memberikan kepercayaan kepada sekolah dengan bantuan sarana prasarana senilai Rp 500 juta, maka bantuan yang diterima dari APBN untuk mengembangkan pendidikan juga Rp 500 juta.
Inilah yang dimaksud dengan skema bantuan pemadanan atau sepadan.
‘’Jadi, semakin banyak dipercaya perusahaan—menjalin kerja sama, maka semakin banyak pula bantuan (pengembangan pendidikan, Red) dari APBN yang diterima sekolah,’’ tuturnya, sehingga akan terus menjalin kerja sama—membangun kepercayaan dengan dunia industri.
Tidak kalah membanggakan, siswa SMK TJP juga berhasil merakit mesin CNC ruter. Pada 27 Oktober-1 November 2022 lalu, produk unggulan siswa SMK TJP tersebut turut mengisi kegiatan Pameran SMK Pusat Keunggulan di Chito Mall Surabaya.
Acara yang dihadiri dan dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu diikuti kurang lebih 200 peserta SMK PK se-Jawa Timur.
Mesin hasil rakitan sendiri yang dapat digunakan membuat fandel, gravier, dan bermacam bentuk ukiran lainya tersebut berhasil mencuri perhatian para pengunjung. Dan tidak sedikit yang ingin membeli alat tersebut.
‘’Rencanannya, ke depan akan diproduksi secara massal dan menjadi bagian dari pembelajaran berbasis produksi (teaching factory),’’ terang Bambang.
Tidak hanya CNC ruter, SMK TJP juga siap menerima pembuatan moulding atau cetakan plastic dengan berbagai bentuk.
Di sisi lain, SMK TJP juga sangat all out dalam menyiapkan lulusan profesional, berkualitas, dan berdaya saing di era Asean Economic Community (MEA).
Tak tanggung-tanggung, guna menyelaraskan kompetensi siswa dengan kebutuhan industri (link and match), SMK TJP melakukan pengadaan mesin robot pengelasan/welding.
Alat ini merupakan mesin modern yang sudah banyak digunakan perusahaan-perusahaan besar. Di Tuban, hanya SMK TJP yang memiliki alat tersebut, bahkan mungkin se-Jatim.
‘’Sejalan dengan konsep link and match. Mesin robot welding modern ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan besar. Sehingga kompetensi lulusan SMK TJP langsung match (sesuai) dengan kebutuhan perusahaan. Dan inilah yang diharapkan dari pendidikan vokasi—link and match—antara kompetensi siswa dengan kebutuhan industri selaras,’’ terang Bambang.
Hal ini sekaligus menegaskan bahwa SMK TJP begitu all out dalam menyiapkan lulusan berkompeten di dunia kerja. (tok)