SMK PGRI 1 Tuban di bawah kepemimpinan Drs. H. Zaenal Abidin terus berupaya mengembangkan industri sekolah sebagai langkah investasi yang strategis dan sesuai dengan program vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Program tersebut terkait teaching factory, yakni konsep pembelajaran berbasis industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan sekolah.
———————————–
TERAKHIR, sekolah di Jalan Manunggal, Tuban ini berkolaborasi dengan bengkel Solaris Auto Service Lamongan, bengkel yang menjadi binaan Astra dalam HBBA. Bengkel Solaris Auto Service II rencananya di-launching Kamis (24/2). Bengkel ini nantinya menempati lahan di selatan SMK PGRI 1 Tuban. Persisnya di depan SPBU Manunggal.
Kepala SMK PGRI 1 Tuban Zaenal Abidin mengatakan, setelah di- launching, Bengkel Solaris Auto Service II resmi dibuka untuk umum dan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang ingin menyervis kendaraanya.
‘’Mekanik yang menangani sangat profesional dengan lisensi Bengkel Solaris Auto Service Lamongan,’’ ujarnya.
Untuk tahap awal, kata dia, montir yang menangani dari teknisi Bengkel Solaris Auto Service Lamongan. Seiring berjalannya waktu, nantinya tenaga teknisi digantikan dengan lulusan SMK PGRI 1 Tuban. Untuk menyiapkan itu, sekarang ini sementara tiga siswa kelas XII dikirim ke Bengkel Solaris Auto Service Lamongan untuk mengikuti training atau pelatihan kerja.
‘’Setelah memiliki kecakapan yang standar, mereka dikembalikan ke Tuban untuk menjadi teknisi Bengkel Solaris Auto Service II,’’ ujar pendidik yang juga pengusaha batik itu.
Membuka Bengkel Solaris Auto Service II merupakan pengembangkan lanjutan industri sekolah sebagai langkah investasi. Sebelumnya, sekolah kejuruan di Jalan Manungga, Tuban ini juga membuka usaha bersama berupa bengkel tronton. Bengkel tersebut menempati selatan sekolah ini.
Pendidik jebolan jurusan teknik mesin otomotif IKIP Negeri Surabaya pada 1985-1990 ini membanggakan bengkel tersebut karena pengelolanya adalah alumni sendiri.
Zaenal berharap dua usaha bersama yang dirintis dan menempati sebagian lahan di lingkungan sekolahnya yang memiliki luas dua hektare tersebut tidak hanya menjadi laboratorium praktik siswanya yang ingin mengembangkan skill-nya. Usaha bersama tersebut juga diharapkan menjadi jembatan bagi anak didiknya yang ingin bekerja di bengkel tersebut sekaligus inspirasi kemandirian wirausaha siswanya.
Terlebih, sekolahnya memiliki jurusan TKR (teknik kendaraan ringan), TPM (teknik pemesinan), dan TKJ (teknik komputer jaringan).
Untuk memberikan bekal rohani pada anak didiknya, tahun depan Zaenal berobsesi membuka pemondokan di sekolah. Nantinya, siswa disiapkan bangunan untuk tempat tinggal plus ustad yang memberikan bekal ilmu agama.
”Dengan tambahan bekal ilmu agama, siswa diharapkan menjadi insan yang memiliki penguasaan ilmu yang sempurna, skill dan rohani,” ujarnya.
Pendidik berkacamata ini mengemukakan, lulusan SMK PGRI 1 Tuban sudah lama dipercaya pasar. Setiap tahun, sekolah kejuruan di Jalan Manunggal, Tuban ini diminta mengirimkan sepuluh siswa untuk menjadi teknisi di PT Sibar Surabaya yang bergerak di bidang akselerasi mobil. Permintaan yang sama juga dilakukan PT Indoban. ”Permintaan tenaga tanpa melalui bengkel latihan kerja (BLK) tersebut karena kepercayaan perusahaan,” tegasnya.
Tak hanya bekerja di bidangnya. Zaenal juga membanggakan lulusannya yang mampu menembus bidang nonteknis dan sukses besar. Salah satunya Direktur Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual selaku Plt. Sesditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham Dr. Sucipto S.H., M.H., M.Kn. Dia adalah lulusan SMK PGRI 1 Tuban angkatan 1990. (dik/ds)