TUBAN, Radar Tuban – Rencana peralihan status SMAN Senori dan SMAN Widang menjadi SMKN berubah di tengah jalan. Untuk sementara Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin Pendidikan) Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro – Tuban memutuskan hanya SMAN Widang yang terus dikaji untuk beralih menjadi SMKN Widang. Untuk peralihan status SMAN Senori diputuskan batal.
Kepala Cabdin Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro – Tuban Adi Prayitno mengatakan, rencana ditutupnya SMAN Senori batal menyusul survei kepada siswa dan masyarakat yang masih menghendaki keberadaan sekolah menengah umum tersebut. Hal tersebut diperkuat dengan keberadaan SMK swasta yang cukup besar di sekitar kecamatan setempat.
Adi, panggilan akrabnya juga mengatakan, lembaga pendidikan ini dinilai mampu menampung kebutuhan sekolah kejuruan. ‘’Masyarakat Senori yang ingin ke SMA, jaraknya sangat jauh. Jadi SMAN Senori statusnya tidak berubah,’’ tegasnya.
Mantan kepala Cabdin Pendidikan Nganjuk ini mengatakan, untuk SMAN Widang, sejauh ini tetap diputuskan berubah. Berdasar berbagai pertimbangan, SMAN Widang tetap ditutup dan statusnya beralih menjadi SMKN Widang. Praktis penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMKN Widang dimulai tahun depan.
Mantan kepala SMAN 3 Nganjuk ini mengatakan, pertimbangan peralihan status SMAN Widang menjadi SMKN Widang karena masyarakat di sekitar lembaga pendidikan tersebut lebih banyak yang menginginkan sekolah kejuruan. Selama bertahun-tahun, pendaftar ke SMKN Widang cukup banyak. Sebaliknya, pendaftar ke SMAN Widang terus menyusut. ‘’Minat masyarakat Widang sejauh ini banyak ke SMK. Ini yang kami fasilitasi,’’ ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, bertahun-tahun tak memenuhi pagu, SMAN 1 Widang dan SMAN 1 Senori direncanakan ditutup mulai 2022. Sebagai gantinya, Dinas Pendidikan Provinsi Jatim mengalihkan statusnya menjadi SMKN.
Puncak tak terpenuhinya pagu terjadi pada PPDB 2021. SMAN 1 Widang menduduki peringkat pertama. Jumlah kekurangannya hingga 81 siswa. Sedangkan SMAN 1 Senori kekurangan 67 siswa dan berada di peringkat kelima jumlah terbanyak kekurangan pagu. (yud/ds)
TUBAN, Radar Tuban – Rencana peralihan status SMAN Senori dan SMAN Widang menjadi SMKN berubah di tengah jalan. Untuk sementara Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin Pendidikan) Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro – Tuban memutuskan hanya SMAN Widang yang terus dikaji untuk beralih menjadi SMKN Widang. Untuk peralihan status SMAN Senori diputuskan batal.
Kepala Cabdin Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro – Tuban Adi Prayitno mengatakan, rencana ditutupnya SMAN Senori batal menyusul survei kepada siswa dan masyarakat yang masih menghendaki keberadaan sekolah menengah umum tersebut. Hal tersebut diperkuat dengan keberadaan SMK swasta yang cukup besar di sekitar kecamatan setempat.
Adi, panggilan akrabnya juga mengatakan, lembaga pendidikan ini dinilai mampu menampung kebutuhan sekolah kejuruan. ‘’Masyarakat Senori yang ingin ke SMA, jaraknya sangat jauh. Jadi SMAN Senori statusnya tidak berubah,’’ tegasnya.
Mantan kepala Cabdin Pendidikan Nganjuk ini mengatakan, untuk SMAN Widang, sejauh ini tetap diputuskan berubah. Berdasar berbagai pertimbangan, SMAN Widang tetap ditutup dan statusnya beralih menjadi SMKN Widang. Praktis penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMKN Widang dimulai tahun depan.
Mantan kepala SMAN 3 Nganjuk ini mengatakan, pertimbangan peralihan status SMAN Widang menjadi SMKN Widang karena masyarakat di sekitar lembaga pendidikan tersebut lebih banyak yang menginginkan sekolah kejuruan. Selama bertahun-tahun, pendaftar ke SMKN Widang cukup banyak. Sebaliknya, pendaftar ke SMAN Widang terus menyusut. ‘’Minat masyarakat Widang sejauh ini banyak ke SMK. Ini yang kami fasilitasi,’’ ujarnya.
- Advertisement -
Diberitakan sebelumnya, bertahun-tahun tak memenuhi pagu, SMAN 1 Widang dan SMAN 1 Senori direncanakan ditutup mulai 2022. Sebagai gantinya, Dinas Pendidikan Provinsi Jatim mengalihkan statusnya menjadi SMKN.
Puncak tak terpenuhinya pagu terjadi pada PPDB 2021. SMAN 1 Widang menduduki peringkat pertama. Jumlah kekurangannya hingga 81 siswa. Sedangkan SMAN 1 Senori kekurangan 67 siswa dan berada di peringkat kelima jumlah terbanyak kekurangan pagu. (yud/ds)