Setiap mengikuti kompetisi public speaking hampir dipastikan Madeleine Soraya Andyan menjadi langganan juara. Siswa SD Bina Anak Sholeh (BAS) Tuban itu benar-benar merajai kompetisi story telling, speech, announcer, dan berbagai kompetisi bahasa Inggris lainnya.
DERETAN piala berjejer rapi di meja ruang tamu rumah Alen, sapaan akrab Madeleine Soraya Andyan di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Gang BLKI nomor 1A.
Jumlahnya 38 piala. Itu belum semuanya. Sebagian piala gadis sebelas tahun itu terpajang di etalase sekolahnya.
Piala-piala itu hanya sebagian potret prestasi Alen sejak duduk di bangku TK hingga sekarang kelas VI SD.
‘’Sejak kecil suka berkompetisi,’’ tutur Alen ketika diwawancarai di ruang tamu kantor Jawa Pos Radar Tuban kemarin (25/5).
Kejuaraan yang pernah dimenangkan anak pasangan Mungky Andyan – Rizka Nahdiyah Soraya itu, antara lain, lomba story telling (bercerita menggunakan bahasa Inggris), speech (berpidato dengan bahasa Inggris), announcer (membaca berita berbahasa Inggris), dan reading (membaca puisi berbahasa Inggris).
Kompetisi tersebut level kabupaten, provinsi, hingga nasional.
‘’Lebih percaya diri ngomong pakai bahasa Inggris daripada bahasa Jawa,’’ ujarnya.
Kemampuan Alen berbahasa Inggris terbentuk dari lingkungannya. Dia lahir pada 9 September 2011 di Dakar, salah satu kota di Senegal. Saat itu, ayahnya bekerja di salah satu perusahaan batu bara di negara Afrika Barat tersebut.
Tidak hanya lahir, Alen juga sempat mengenyam pendidikan kelompok bermain di negara tersebut. Karena bahasa sehari-hari di Dakar adalah bahasa Inggris dan Prancis, dia terbiasa dengan dua bahasa asing tersebut.