TUBAN – Saat wabah Covid-19 melanda, memaksa semua orang untuk tetap bertahan di rumah.
Tak ingin hanya berdiam diri tanpa kegiatan produktif, Umi mencoba menulis berbagai puisi dan cerpen untuk mengisi waktu luangnya.
Kebiasaanya menulis itu masih berlanjut hingga sekarang.
‘’Sudah menghasilkan lima buku, terdiri dari kumpulan-kumpulan cerpen,” ujar Kepala SMPN 1 Palang itu.
Lebih lanjut lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan, sebagian besar cerpen atau puisi yang ditulis Umi diambil dari pengalaman pribadinya.
Umi selalu mendokumentasikan suatu kegiatan unik yang pernah dia alami melalui tulisan.
Baik saat mengajar, sehari-hari, atau momentum yang lainnya.
‘’Karena kejadian-kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi, kalau sudah menjadi tulisan akan ingat sampai kapanpun,” tandasnya. (zia/yud)
TUBAN – Saat wabah Covid-19 melanda, memaksa semua orang untuk tetap bertahan di rumah.
Tak ingin hanya berdiam diri tanpa kegiatan produktif, Umi mencoba menulis berbagai puisi dan cerpen untuk mengisi waktu luangnya.
Kebiasaanya menulis itu masih berlanjut hingga sekarang.
‘’Sudah menghasilkan lima buku, terdiri dari kumpulan-kumpulan cerpen,” ujar Kepala SMPN 1 Palang itu.
Lebih lanjut lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan, sebagian besar cerpen atau puisi yang ditulis Umi diambil dari pengalaman pribadinya.
- Advertisement -
Umi selalu mendokumentasikan suatu kegiatan unik yang pernah dia alami melalui tulisan.
Baik saat mengajar, sehari-hari, atau momentum yang lainnya.
‘’Karena kejadian-kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi, kalau sudah menjadi tulisan akan ingat sampai kapanpun,” tandasnya. (zia/yud)