TUBAN – Entah kalah atau menang dalam permainan, Arif Suroso meyakini catur tetap saja menyenangkan.
‘’Dibanding kegiatan lain, saya lebih menyukai bermain catur karena membuat perasaan sangat bahagia,” ujar Ketua Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban itu.
Lulusan pascasarjana Universitas Wijaya Putra Surabaya itu mengaku permaian yang menuntut pemain untuk berpikir kritis itu dia lakukan hanya untuk hobi.
Sehingga, dia tidak mengikuti komunitas penghobi catur.
Bersama teman-temannya, Arif mengaku bisa bermain catur dengan perasaan semangat.
Catur juga mengajarkan cara memecahkan masalah dan menentukan langkah yang tepat untuk mengalahkan lawan.
‘’Awal dulu diajari teman, kok langsung jadi suka. Jadi sampai sekarang masih sering main catur,” ujar pejabat kelahiran 1974 itu. (zia/yud)
TUBAN – Entah kalah atau menang dalam permainan, Arif Suroso meyakini catur tetap saja menyenangkan.
‘’Dibanding kegiatan lain, saya lebih menyukai bermain catur karena membuat perasaan sangat bahagia,” ujar Ketua Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban itu.
Lulusan pascasarjana Universitas Wijaya Putra Surabaya itu mengaku permaian yang menuntut pemain untuk berpikir kritis itu dia lakukan hanya untuk hobi.
Sehingga, dia tidak mengikuti komunitas penghobi catur.
Bersama teman-temannya, Arif mengaku bisa bermain catur dengan perasaan semangat.
- Advertisement -
Catur juga mengajarkan cara memecahkan masalah dan menentukan langkah yang tepat untuk mengalahkan lawan.
‘’Awal dulu diajari teman, kok langsung jadi suka. Jadi sampai sekarang masih sering main catur,” ujar pejabat kelahiran 1974 itu. (zia/yud)