TUBAN – Sebelum mendapat amanah sebagai Kabid Penegakkan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satpol PP dan Damkar Tuban, Siswanto menjalani sejumlah dinamika kehidupan.
Lahir dari keluarga petani tak menyurutkan semangatnya untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi saat muda.
Pria asal Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding ini dulunya sempat berjualan palawija untuk melanjutkan pendidikannya jenjang SMA.
‘’Dulu keliling Tuban berjualan palawija menggunakan sepeda ontel,’’ ujar pria berusia 54 tahun itu.
Bahkan saat lulus sekolah SMA, Siswanto sempat tiga tahun harus menjadi tulang punggung untuk menghidupi keluarganya.
Pada akhirnya, saat ada pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS). Alumni SMAN 2 Tuban itu akhirnya memberanikan diri ikut ambil bagian dalam seleksi tersebut.
‘’Saat itu hanya berbekal niat dan doa dari orang tua,’’ tutur dia. (an/yud)
TUBAN – Sebelum mendapat amanah sebagai Kabid Penegakkan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satpol PP dan Damkar Tuban, Siswanto menjalani sejumlah dinamika kehidupan.
Lahir dari keluarga petani tak menyurutkan semangatnya untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi saat muda.
Pria asal Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding ini dulunya sempat berjualan palawija untuk melanjutkan pendidikannya jenjang SMA.
‘’Dulu keliling Tuban berjualan palawija menggunakan sepeda ontel,’’ ujar pria berusia 54 tahun itu.
Bahkan saat lulus sekolah SMA, Siswanto sempat tiga tahun harus menjadi tulang punggung untuk menghidupi keluarganya.
- Advertisement -
Pada akhirnya, saat ada pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS). Alumni SMAN 2 Tuban itu akhirnya memberanikan diri ikut ambil bagian dalam seleksi tersebut.
‘’Saat itu hanya berbekal niat dan doa dari orang tua,’’ tutur dia. (an/yud)