Hujan lebat yang mengguyur wilayah Tuban beberapa hari terakhir telah membawa dampak kerugian materill bagi masyarakat. Khususnya di Desa Kapu, Kecamatan Merakurak dan Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban. Dua desa di pinggiran kota ini rutin menjadi langganan banjir.
Tingginya intensitas hujan sepanjang tahun ini tidak hanya memicu turunnya produksi tembakau. Komoditas garam pun ikut jungkir balik. Itu karena tingginya genangan air hujan di lahan garam menghambat kristalisasi air laut.
Fenomena udan salah mongso atau hujan salah musim di perkirakan kembali terjadi. Meski saat ini musim kemarau masih berlangsung, hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga tinggi diprediksi masih mengguyur Tuban mulai Rabu (7/9) hari ini hingga Sabtu (10/9) mendatang atau selama empat hari.
Selama musim kemarau tak menjamin tanpa turun hujan. Terbukti, selama Agustus, Tuban masih diguyur hujan dengan intensitas rendah. Fenomena serupa diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban masih terjadi pada September mendatang.